Sekali lagi, koruptor bukan karena mereka kekurangan gaji, tapi karena sudah kehilangan jati diri. Jauhnya mereka dari nilai-nilai agama menyebabkan tumbuh suburnya sifat serakah pada dunia, abai terhadap moralitas serta integritas, cenderung hidup hedonis dan konsumtif serta mengabaikan prinsip-prinsip kebenaran, kejujuran, keadilan dan keilmuan.
Oleh karenanya, rasanya kurang tepat bila hendak mencegah perilaku korupsi para pejabat dengan cara menaikkan gaji mereka. Sebab, pangkal utamanya adalah moral bukan materi. Banyak contohnya, pejabat negara yang lebih memilih hidup sederhana dan bahkan enggan menerima gaji dari negara, semisal jenderal Hoegeng, Lopa, Hatta dan lain sebagainya. Padahal, jika mau mereka juga punya kesempatan mendulang materi.
Justru yang harus diperbaiki dan dikuatkan adalah mentalitas, moralitas dan integritas para pejabat tersebut agar menghilangkan sikap serakahnya pada dunia. Dekatkan mereka kepada agama dan nilai-nilai luhur Pancasila supaya terbentuk kepribadian yang jujur, benar, ulet dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas sebagai pelayan rakyat. Cegah mereka dari hidup glamor atau hedonis supaya tidak berambisi melakukan tindakan korupsi.
Saya sepakat gaji pejabat pemerintah, baik sipil maupun militer serta seluruh pegawainya dinaikkan, bukan dalam rangka mencegah terjadinya tindakan korupsi, tetapi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka. Sementara untuk mencegah perbuatan korupsi para pejabat negara, naikkan mentalitas, moralitas dan integritas mereka. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H