Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mengenal Model Kampanye Calon Presiden Indonesia

27 Desember 2023   08:35 Diperbarui: 2 Januari 2024   07:27 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai saat ini saya belum mendapatkan data tentang perbedaan karakter pemilih Indonesia dengan pemilih Amerika atau Eropa. Pastinya, joget "Gemoy" Prabowo ini memang sedang menargetkan kalangan muda, generasi milenial.  

3. Blusukan Ganjar Pranowo

Berbeda dengan dua lawan politiknya, Ganjar Pranowo lebih memilih "Blusukan" sebagai strategi memikat hati pemilih. Dalam prakteknya, Ganjar lebih banyak turun dan bertemu dengan masyarakat kalangan bawah, membawa janji politik dan untuk mendengarkan aspirasi mereka.

Model kampanye "Blusukan" ini pernah digunakan oleh Presiden Joko Widodo pada pemilu sebelumnya dan berhasil. Dalam arti lain, Ganjar meniru atau meng-copy paste gaya kampanye Jokowi.

Lewat "Blusukan" ini, Ganjar Pranowo hendak mencitrakan diri sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat kecil, karena hanya dia lah yang datang menemui mereka.

Selain itu, memang pasangan Ganjar-Mahfud ini berlatar belakang sipil, alias orang biasa yang tidak memiliki privilege sebagai anak pejabat atau orang besar. Jadi, keduanya ingin menampilkan bahwa dirinya berasal dari orang kecil pula dan peduli pada mereka. Pada saat yang sama, Ganjar Pranowo adalah kader PDI-P yang mengklaim sebagai partai "Wong Cilik" alias pembela rakyat kecil.

Makanya, tidaklah heran bila model serta pendekatannya kepada masyarakat dengan cara "Blusukan."     

Kalau merujuk pada hasil riset Keena Lipsitz, maka kandidat yang ingin menunjukkan karakter, pengalaman dan kecerdasannya kepada publik dapat dilihat lalu dinilai dari model kampanye yang mereka lakukan. Anies dengan panggung "Desak Anies," Prabowo dengan joget "Gemoy" dan Ganjar dengan gaya "Blusukan" nya.

Dari ketiganya, mana yang benar-benar menunjukkan karekaternya, berbagi pengalaman dan membuktikan kecerdesannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun