Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mengenal Model Kampanye Calon Presiden Indonesia

27 Desember 2023   08:35 Diperbarui: 2 Januari 2024   07:27 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini datang ke kampus-kampus, bertemu mahasiswa lalu berdiskusi dengan mereka di sana. Konsepnya sederhana, hanya ada panggung khusus lalu tanya-jawab.

Sebagai kandidat berlatar belakang akademisi, Anies Baswedan memang tidak asing dengan dunia kampus, karena selama ini memang ia aktif berkecimpung di dunia pendidikan.

Acara panggung "Desak Anies" ini sebenarnya hendak menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa dirinya adalah orang terpelajar, cerdas, pintar dan berwawasan luas.

Makanya, kesan yang diterima oleh publik melalui "Desak Anies" adalah ia tidak takut berdebat dengan siapapun dan pandai beretorika. Dilihat dari tempat dan model kegiatannya, segmentasi kampanye "Desak Anies" ini jelas yakni para mahasiswa, pemuda, tenaga pendidik, cerdik-cendiakawan.

2. Joget Gemoy Prabowo Subianto

Pada pilpres kali ini, Prabowo tampil dengan gaya berbeda dari pemilu sebelumnya. Ia terlihat lebih santai dan tenang dalam setiap kesempatan tampil di depan publik.

Beberapa kali Prabowo terlihat berjoget ria bersama pendukungnya yang kemudian viral lalu diidentikan dengan joget "Gemoy" ala Prabowo. Tentu, ini juga bagian dari strategi dan model kampanyenya dalam berebut simpati pemilih.

Bagaimanapun, Prabowo yang berlatang belakang TNI mencoba pendekatan model baru untuk mendongkrak popularitasnya. Salah satunya, melalui joget "Gemoy" ala Prabowo ini.

Ia hendak menghilangkan stikma bahwa Prabowo pemarah, bengis dan otoriter. Pesan yang hendak disampaikan kepada publik melalui joget "Gemoy" ini kalau Prabowo itu orangnya asyik, gemes, lucu dan humoris.

Makanya, hampir semua Alat Peraga Kampanye (APK) Prabowo-Gibran berbentuk kartun anak kecil yang terlihat gemoy, lucu dan menggemaskan.

Ini menarik, karena satu hal yang tidak menjadi temuan dari riset tersebut di atas adalah "Kelucuan." Masyarakat tidak ingin mengetahui apakah kandidat tersebut lucu atau tidak, tapi nyatanya Prabowo menggunakan cara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun