Mohon tunggu...
burung pipit
burung pipit Mohon Tunggu... -

Pemerhati masalah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Antara Orang Cina, Ahok, dan Juara Olimpiade

13 April 2017   16:59 Diperbarui: 14 April 2017   02:00 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang di kampungku, anak-anak semua berbicara dalam bahasa Indonesia. Mungkin mereka mengerti sedikit bahasa Cina, tetapi mereka tidak mau menggunakannya karena merasa aneh dan geli. Sama seperti anak-anak temanku yang dilahirkan atau menetap di Australia. Ketika Orangtua mereka berbicara bahasa Indonesia, mereka selalu menjawab dalam bahasa Inggris, meskipun mereka mengerti bahasa Indonesia.

Gadis Cina yang anti Cina

Ada seorang gadis Cina di kampungku yang sangat anti Cina. Aneh memang, dia dan keluarganya berbahasa Cina, tetapi segala hal yang berhubungan dengan Cina, dia benci. Dia seorang perempuan muda yang sukses, penuh integritas dan sangat cerdas. Sebagai orang nomor 1 atau 2 di perusahaan asing terkenal, membawanya melanglang buana ke berbagai belahan dunia. Namun dia tidak menyukai kota-kota tanah leluhur nenek moyangnya, penduduk di sana yang menurutnya tidak tahu aturan. Dia juga tidak suka musik dan film berbahasa mandarin sebagus apapun. Dia menaruh curiga kepada hampir segala hal berbau Cina.

Dia sangat mencintai Indonesia, cinta dalam arti sesungguhnya, pada budayanya, pada orang-orangnya, pada negaranya. Dia sangat tidak suka jika ada orang yang menjelekkan nama Indonesia di luar negeri. Dia akan marah ketika ada pendapat stereotif yang mengandung sara tentang pribumi.

Namun dia sangat mengagumi orang Cina bernama aHok itu. Mungkin dia seorang ahokers sejati setidaknya di dalam hati. Berita-berita tak sedap, tuduhan fitnah bertubi-tubi yang menerpa aHok terutama dari lawan politik, membuatnya begitu patah hati dan sedih. Ia enggan lagi membaca dan mengikuti berita seputar orang Cina yang dikaguminya itu.

Sang Juara Olimpiade

Ada seorang teman berkeluh kesah tentang putra nomor dua-nya beberapa tahun lalu. Berbeda dengan kakaknya yang sangat pintar, adiknya ini sudah tidak sepintar kakaknya, malas pula, tidak tertarik sekolah. Otaknya cuma mikir makan enak dan jalan-jalan. Sungguh menguatirkan masa depannya.

Dua tahun terakhir entah kenapa, anak itu tiba-tiba berubah. Dia mulai rajin belajar, disiplin dan nilai-nilainya berubah menjadi bagus. Prestasinya semakin lama semakin mantap dengan koleksi piala yang memenuhi lemari belajarnya. Dia ikut mengharumkan nama bangsa Indonesia ketika menjuarai lomba olimpiade matematika. Dan dalam waktu dekat akan berangkat ke Amerika Serikat untuk bertanding lagi membawa nama Indonesia.

Penasaran mengapa anak yang tadinya malas dan kurang pintar di kelas, kok mendadak termotivasi ? Saking begitu termotivasi sampai menjadi juara, bukan hanya di kelas, sekolah, bahkan internasional. Ternyata berawal dari hal yang simpel bersahaya .. dia ingin bertemu dan foto dengan Jokowi ! Karena menurut info, Jokowi yang akan menyerahkan piala untuk sang juara. Sungguh mengharukan seorang pemimpin bangsa dapat memberikan dampak dan inspirasi luar biasa bagi seorang anak.

Dan itu anak yang sama, yang berdebat dengan neneknya soal pilkada :)

AHok itu pasangan hidup atau pelayan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun