Mohon tunggu...
burung pipit
burung pipit Mohon Tunggu... -

Pemerhati masalah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Antara Orang Cina, Ahok, dan Juara Olimpiade

13 April 2017   16:59 Diperbarui: 14 April 2017   02:00 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cucu : “ Nek, kita harus dukung orang yang jujur, tidak korupsi, yang bisa

bikin maju Jakarta. aHok dan Jokowi akan membawa kebaikan dan

kemajuan bagi bangsa kita Indonesia “

Nenek : (mulai kesal) “ Ah sok tahu kamu, orang Cina itu tidak boleh menjadi

pejabat, sudah disumpah dari zaman dahulu, pokoknya gak boleh “

Cucu : “ hahahahaha nenek ini aneh dech, mana ada yang begitu sich “

Nenek : “ Kamu kecil-kecil sok ngerti politik, pokoknya tak boleh pilih dia !”

Cucu : “ Terserah nenek dech .. saya khan belum bisa milih “

Anak Cina dulu dan sekarang

Banyak orang tua di kampungku yang tidak senang kalau cucu mereka, ketika diajak berbicara salah satu dialek bahasa Cina, menjawab dengan bahasa Indonesia. Mereka kadang berucap kesal, “dasar pribumi !” . Rata-rata cucu-cucu mereka yang lahir di luar kampungku, sudah tidak bisa berbahasa ibu, walaupun orang tua mereka dua-duanya berasal dari kampung yang sama dan sehari-hari masih menggunakan bahasa ibu-nya.

Saya ingat waktu masih di sekolah menengah, guru bahasa mengeluarkan peraturan, tidak boleh berbicara dalam bahasa ibu, yang ketahuan didenda. Namun sulit berjalan, seperti menyuruh orang yang biasa makan nasi, ganti ke roti . Bahkan anak-anak pribumi banyak yang bisa berbahasa dialek Cina karena lingkungan pergaulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun