"Biar kita sama-sama tahu sejarah, sehingga kita bisa bercerita pada anak cucu, dan tidak gampangan kaget bila tiba-tiba kebudayaan kita di klaim negara lain seperti seni reyog dulu." Imbuhnya.
"Ini lo... senjata andalan Ponorogo waktu itu, jangan sampai pusaka bersejarah tersebut rusak ataupun terlepas dari Ponorogo bahkan terbawa sampai luar negeri..." kata kepala dinas pariwisata tersebut. Pusaka tersebut sudah berumur lebih 500 tahun, karena perawatan yang seksama sehingga pusaka-pusaka tersebut masih bisa disakskan sampai sekarang ini. Dan ini menjadi tugas dinas yang dipimpinnya, selain melestarikan juga mempromosikan agar kasanah budaya Ponorogo bisa dinikmati orang dari luar Ponorogo bahkan luar Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H