Mungkin ini alasan Datsun Indonesia dan Kompasiana menyertakan risers cewek pada perjalanan panjang yang melelahkan kemarin. Risers cewek bagai magnet bagi risers cowok ketika dalam posisi titik jenuh di belantara Kalimantan. Canda dan riang mengidupkan susasana. Kecantikannya menjadi obyek foto para risers cowok. Bagai model dadakan
Tapi jangan terburu meremehkan keandalan mereka dalam mengemudi, luar biasa style mengemudi para risers cewek ini mampu mengimbangi risers cowok. Kemampuan mereka di atas rata-rata pengemudi cewek.
Ada pembelajaran, ada ilmu yang ditularkan, ada pengalaman yang dipaparkan. Diamnya mereka bukanya pelit namun terkesan biar tidak terlihat pamer. Bagi yang mau bertanya akan dijawab.
"Timbo marani sumur, dudu sumur marani timbo", pepatah Jawa tersebut artinya yang belum tahu mendekat kepada yang sudah tahu atau pinter, karena merupakan kebutuhan, bukan sebaliknya.
Terima kasih mas Yon, mas Rodric, mas Nurulloh, mas Mada dan semua orang yang telah menambah ilmu serta wawasan saya. Mereka adalah guru bisu, mengajar tak harus bicara, mengajar dengan contoh dan gerak gerik.
Pak Khun saya lebih suka memanggil dengan panggilan itu. Di balik kesederhanaannya tersimpan kelembutan dan keakraban. Banyak ilmu tentang psikologi, bahasa, tata bahasa, serta pengggunaan kalimat dalam setiap penulisan. Cara menulis yang baik, cara membuat tulisan yang emosional, tentang pesan psikologis dari suatu peristiwa, tentang inti pokok penulisan ditularkannya pada saya dengan caranya. Mengajar tapi tak kentara mengajar, halus dan sederhana namun luar biasa.
Beruntung bertemu orang-orang seperti orang diatas.