Dilarung sama halnya dilepas, semua beban hidup dan permasalahan dilepas, dipasrahkan kepada Sang Pencipta. Hal ini mungkin salah satu bentuk tawakal. Bentuk dari penjelmaan bila manusia adalah kecil bukan apa-apa, tidak bisa apa-apa tanpa kehendak Yang Maha Kuasa. Segala keberhasilan dan segala kekurangan sudah ada yang mengatur, dan senantiasa berharap pergantian tahun membawa berkah dimana tahun yang akan ditapaki lebih baik dibanding dengan tahun yang barus saja ditinggalkan. Baik tentang upaya hidup maupun secara kerohanian.
Meski dari tahun ke tahun ada gejala perubahan namun dari lampah ratri dan larungan ini penuh mengandung makna hidup tentang kepasrahan, tentang ketidak berdayaan, tentang intropeksi, tentang harapan dan tentang Kuasa Sang Penguasa.
Lampah Ratri dan Larungan juga menjadi daya tarik tersendiri dan bisa dijadikan agenda dalam kepariwisataan di Ponorogo dan menjadi Pesona Indonesia.
Â
"Selamat Datang Di Ponorogo, Kota Budaya"Â
Sumber photo ;
koleksi pribadi dan poto paling bawah Shandy AA Miraza
Â
*) salam budaya
*) salam kampret
*) salam njepret
Â
Â
Â