Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gawe Gemuyune Wong Cilik, Fungsi Alun-alun

29 Juli 2015   11:18 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:46 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun dibalik itu semua terjadi bumerang dimana Ponorogo yang sudah menjadi langganan piala adipura, situasi ruwetnya alun-alun serta terlalu seringnya kegiatan hiburan dialun-alun akan membuat kebersihan yang menjadi jargon adipura akan menjadi kendala, belum lagi kesemrawutan pegadang meski sudah ditata agak menjorok ke arah dalam alun-alun. Belum lagi banyak tanaman hias dan taman-taman rusak karena banyaknya pengunjung yang saban harinya memenuhi alun-alun.

Kemacetan yang luar biasa di sekitaran alun-alun menjadi persoalan tersendiri, dimana alun-alun ini adalah jalur provinsi dari kabupaten Pacitan, Trenggalek atau jalur utama jalur selatan yang menuju Wonogiri. Ketika ada pasar malam kurang lebih perlu waktu 2-4 jam untuk melewati jalan sepanjang 1,5 km. Perlu jalan memutar untuk menghindari kemacetan, namun untuk pengendara luar kota pasti sedikit bingung karena jalan alternatif-nya belem begitu layak untuk kendaraan besar seperti bus atau truk.

Mungkin itu salah satu tantangan dan resiko pemda untuk kedepannya, di satu sisi membuat rakyatnya gemuyu dan disatu sisi membuat dampak terhadap kegiatan lainya.

Dulu sewaktu bupati Soemani pernah pasar malam dipindah di sebelah timur didaerah stadion Batoro Katong namun sepi pengunjung, membuat para pedagang dan pekerja seni kesepian, bahkan masyarakat sempat protes dibilang bupati membuat aturan yang merubah tradisi.

"Durung bodho yen durung menyang alun-alun" kata mereka sebagian besar pengunjung, Belum dianggap lebaran kalau belum mengunjungi alun-alun menurut anggapan sebagian besar masyarakat di Ponorogo. 

 

*) selamat lebaran
*) salam kampret
*) salam jalan-jalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun