Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Liburan Di Candi Prambanan Dan Candi Boko

5 Januari 2014   11:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:08 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, setelah semalam menginap di Yogyakarta  kami sekeluarga meneruskan perjalanan pulang, kami berangkat melalu jalur selatan Ponorogo-Pacitan-Wonosari-Yogyakarta, dan rencana pulang melalui jalur utara Yogyakarta -Solo-Magetan-Madiun-Ponorogo.

Tanpa rencana dahulu, mobil kubelokkan ke Arah Candi Prambanan.

Begitu masuk pelataran parkir di Prambanan kami langsung menuju loket masuk, kami ditawari paket Prambanan-Boko atau cuma Prambanan saja, penasaran saya pada candi Boko saya memutuskan paket yang Boko sekalian, 45 ribu rupiah per orang sudah termasuk angkutan ke candi Boko, untuk anak-anak 30 ribu rupiah.

"Kok banyak bata yang berserakan pak?" tanya Zaky begitu memasuki kawasan candi Prambanan.

"Bata kok hitam kayak batu... ini lagi mbangun apa pak?" terus Zaki dengan penasarannya, karena ini kali pertama anak saya melihat candi dan dengar kata candi.

Saya kebingungan mau menjawabnya, dan harus dari mana memulai menceritakannya, pertanyaan demi pertanyaan belum juga bisa saya jawab meski sudah masuk dalam kawasan utama candi.

1388849498403664232
1388849498403664232

"Ini namanya candi Prambanan ...." awal penjelasan saya pada Zaky.

"Candi???...... apa itu candi???" tanyannya terus mengejar.

"Candi adalah bangunan peninggalan sejarah kerajaan masa lalu ........" namun jawaban saya tidak membuatnya puas.

"Siapa yang meninggal ....... Raja itu apa ...... ??" pertanyaan dan jawaban yang belum juga menemui jalan temu.

1388849588105713383
1388849588105713383

Begitu masuk bangunan utama langsung antri untuk masuk, petugas mewajibkan pakai helm yang sudah disediakan.

Lagi-lagi cekikikan, "Kaya tukang semen saja pakai helm..."

"Biar ndak kejatuhan batu kepalanya Kii.... " timpal Ibunya.

Langsung Zaky naik duluan tanpa sempat terkejar, dia berhenti di bagian yang mirip kamar di bagian atas yang diberi pagar dan dikunci, "Ada patungnya pak didalam....."

Lalu berjalan ke sebelah selatan, dan masuk kamar lagi, meski gelap samar-samar ada patung yang tangannya buntung. "Kok ini ndak dipager dan ndak dikunci.. apa sudah jinak pak?" tanya Zaky, tanpa saya jawab.

13888496861259351736
13888496861259351736
Dia terus berjalan dan tangannya menyetuh relief relief yang ada di dinding, "Ini kayak ukir-ukiran tapi bahannya bukan kayu...." kata dia sambil terus berjalan.

13888497831342600127
13888497831342600127

"Raja itu apa pak? hebat bener bisa bikin kayak gini" kata Zaky sambil terus berjalan memutari sisi barat.

"Raja itu mirip bupati, mirip Jokowi, mirip presiden...." saut saya, dia ngefans betul sama Jokowi yang dia tahu dari sinetron di TV tempo hari.

"Yang bikin yan pegewainya raja, rakyatnya, dia cuma memerintah ndak bakalan ikutan numpuk-numpuk batu kayak gini...." sambil berjalan saya jelaskan asal ucap.

"Endak Kii... yang bikin ini Bandung Bodowoso dalam semalam, dia memenuhi permintaan calon istrinya yang namanya Roro Jonggrang untuk bikin candi seribu dalam satu malam, namun ketika sudah dapat 999 ayam sudah berkokok pertanda waktu sudah habis, dan Bandung Bondowoso marah sebagian candi ditendangnya jadi berantakan kayak yang berserakan ini, dan Roro Jonggrang dikutuk jadi batu kayak yang dikamar yang dipageri tadi...." cerocos Ibunya yang menbuat Zaky tambah bingung.

"Njelasin pada anak itu yang masuk akal, yang rasional biar anak rasional mikirnya, paling tidak biar salah satu dicerna dulu, biar anakmu nggak tambah bingung...." protes saya pada istri atas penjelasannya.

13888498661824870735
13888498661824870735
Hampir 3 jam lebih kami mengitari candi Prambanan, dan keluar lewat pintu utara dan memutar menuju bus yang disediakan pihak candi untuk perjalanan ke candi Boko. Kira kira 15 menitan sudah sampai persawahan terus naik memutari gunung dan sampailah di parkiran candi Boko.

13888499601492132059
13888499601492132059
Zaky terus berlalri dengan penasarannya , tapi sampai pintu masuk dia dicegat petugas untuk dipakaikan sarung yang diikatkan diperutnya.

"Wakakakakakakakaka kayak habis disunat, wakakakakaka bapak berkali kali sunatnya wakakakakakakaka......" Zaky tertawa yang bikin petugas tersenyum.

1388850067803575263
1388850067803575263

"Pak..... kok kayak kuburan ....." teriak Zaky, karena dia tahu kuburan-kuburan di daerah Ponorogo banyak yang diatas gunung dan banyak bebatuan.

Setelah melewati seperti regol Zaky teriak ," Pak ada lapangan bolanya, raja dulu suka sepak bola ya??......"

"Pak ada kolamnya juga ......." sambil terus berlarian dia ku kejar.

1388850240597066032
1388850240597066032
Sayup-sayup dari pengeras suara di candi Boko dijelaskan tentang sejarah berdirinya candi, mulai raja yang membuat, dan sampai sejarah ditemukannya.

"Budha itu apak pak, Hindu itu apa pak....." tanya Zaky lagi.

"Budha, Hindu itu agama, candi ini dulu masjidnya orang Budha atau Hindu...." entah masuk atau endak yang penting saya jawab sekenanya.

13888503701475138224
13888503701475138224

Semoga Zaky bisa merangkum apa yang dia lihat, kalaupun ada kesalahan bapaknya dalam menjawab semoga kelak dia rajin membaca untuk mendapatkan jawabannya.

Sudag jadi kebiasaan di sekolahnya Zaky tiap kali habis liburan gurunya menagih cerita pengalaman selama berlibur, saya yakin dia bisa bercerita dengan cerita versi anak 5 tahunannya.

Yang tanya dan ditanya sama-sama bingungnya. Wakakakakakakakakaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun