Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita Petani dan Buruh Tani Madiun

10 November 2014   04:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:12 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1415538663943944194
1415538663943944194
zaky tertegun melihat traktor ini, katanya seperti transformer robot mainannya

Tapi menurut pak Karno bila ingin mengunakan mesinnya, lahan tanah harus rata, dan berpetak lebar, tidak boleh naik turun pematang, seminggu sebelum dipanen lahan tidak boleh diairi biar rantai roda doz-nya tidak terperosok.

Menjelang musim panen tiba begini pak Karno tidak pernah sepi order, begitu selesai satu tempat sudah ada tempat lainya yang sudah mengantri.

14155384102058807585
14155384102058807585
Tinggal pilih praktis dan murah, atau tidak sabaran mengantri

Serba susah disisi lain lebih praktis dan murah dan di salah satu sisi mematikan lahan kerja buruh tani, inilah hidup semakin hari semakin kejam, dulu manusia melawan manusia, sekarang manusia melawan mesin, sudah jamannya.

"Salam dari Desa"

*) Salam Njepret

*) Salam Blakarakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun