"Lumayan mas saget damel mbantu bojo damel ngragati anak sekolah... " kata bu Partini ketika saya tanya pendapatan mereka.
[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="gubuk gubuk dibibir sungai Grindulu sepanjang jalan menuju Pacitan"][/caption]
Antara jalan Gemaharjo sampai Arjosari akan kita temui perempuan perempuan ini di bibir sungai sepanjang sungai Grindulu.
Usia mereka beragam antara 20-70 an tahun, tidak ada persaingan antara mereka, dan tiap 3-4 hari truk-truk proyek akan mengambili hasil kerja mereka, dan tiap gubuk diukur kubikannya dan dikumpulkan menjadi satu truk.
Truk-truk itu menjualnya ke arah kota, dan yang paling banyak mengambilnya adalah proyek-proyek di Ponorogo, karena daerah ini berbatasan dengan kabupaten Ponorogo.
[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Sungai Grindulu, jalan propinsi, dan bukit berbatu"][/caption]
Bukit berbatu dan sungai yang curam ternyata bisa menghidupi mereka, tiada keluh kesah itulah hidup mereka sekeras bebatuan yang menghidupi mereka.
Salut pada perempuan batu sepanjang aliran sungai Grindulu Pacitan ini.
*) Catatan
- Bojo, simah = suami atau istri -Sonten      = sore
*) Salam reportase