Dan dari alun-alun sebelah barat pula muncul Kesatria (bambangan) yang diperankan wanita cantik, dengan lemah lembut, serta hati-hati dalam setiap gerakan dan tindakan, ini menggambarkan jiwa kesatria yang lembut, sopan santun dan penuh rendah diri, dan membawa kebaikan bagi semua.
Dan ketika kesatria tengah menenangkan diri dengan bersemedi Cakil menggangunya dengan segala cara, mulai merusak tempat semadi sampai mengganggu secara rohani maupun secara fisik.
Kesatriapun tidak goyah sampai menyelesaikan semedinya.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="terjadi pertempuran antara kesatria dan Cakil"][/caption]
[caption id="attachment_351975" align="aligncenter" width="600" caption="Cakil mengeluarkan senjata"]
Ada pesan khusus yang diusung pada hari jadi ini, kejahatan dan keangaramurkaan akan ditumpas dan dikalahkan oleh kebaikan dan kebenaran.
Acara ditutup dengan dahar kembul bujono, yakni makan bersama antara penonton (rakyat) dan bupati dan semua undangan, makanan berupa nasi bungkus khas Pacitan, tidak ada beda antara yang makan rakyat dengan yang dimakan para penguasa. Dan porak gunungan berebut makanan yang dibikin gunungan yang sebelumnya diarak ikut kirab. Penonton berhambuaran memasuki halaman pendopo untuk berebut makanan dalam gunungan, mereka menganggap makanan ini mengandung berkah tertutama ketika hari jadi begini.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="porak gunungan, penonton (rakyat) berebut makanan pada gunungan yang dianggap bisa membawa berkah"][/caption]
Selamat Hari Jadi Kabupaten Pacitan yang ke 270, semoga gemah lipah loh jinawi tinebihno saking bilahi lan ciloko. Dan untuk melihat perjalanan selanjutnya dan kegitan teman teman lain silahkan mengunjungi tempat bermain mereka *) Salam Kampret *) Salam Budaya *) Salam Njepret
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H