Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Harmonisasi Petani, Peternak, dan Nelayan di Pantai Dangkal Pacitan

21 Februari 2015   01:21 Diperbarui: 17 Juli 2016   16:34 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_352097" align="aligncenter" width="480" caption="berangkat memasang jaring keruk sepanjang teluk"]

1424430638845538778
1424430638845538778
[/caption]

[caption id="attachment_352098" align="aligncenter" width="480" caption="pantai, muara suangai dan persawahan dalam satu lembah"]

14244307791030987388
14244307791030987388
[/caption]

[caption id="attachment_352100" align="aligncenter" width="480" caption="pantai yang indah, dan penduduk yang unik"]

14244309081556886904
14244309081556886904
[/caption]

Keunikan penduduk di Dangkal ini bekerja sebagai petani, peternak sekaligus menjadi nelayan. Budaya ini sudah mereka lakukan sejak turun temurun dari leluhurnya dulu. Sungguh harmoni pertanian, peternakan, dan nelayan biasa berpadu jalan bersama-sama.

Untuk melihat reportase teman teman lainnya buka  di sini

*) Salam Kampret
*) Salam Njepret
*) Salam Jalan-jalan


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun