Mohon tunggu...
BungRam
BungRam Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati pendidikan, konsultan program pendidikan

Book lover, free traveller, school program consultant, love child and prefer to take care for others

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Ada Anak yang Nakal, Berikut Tips Mengembangkan Disiplin Diri Pada Anak

9 Juni 2021   14:13 Diperbarui: 9 Juni 2021   18:48 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.babycouture.in/blog/wp-content/uploads/2016/11/feature-1024x661.jpgSumber gambar: https://www.babycouture.in/blog/wp-content/uploads/2016/11/feature-1024x661.jpg

Perilaku seorang anak dapat menjadi masalah jika tidak sesuai dengan harapan keluarga atau jika perilaku tersebut mengganggu. Perilaku normal atau "baik" biasanya ditentukan oleh apakah itu sesuai secara sosial, budaya, dan perkembangan. Mengetahui apa yang diharapkan dari anak Anda pada setiap usia akan membantu Anda memutuskan apakah perilakunya normal. 

Pun demikian juga pada perilaku Anak yang dianggap tidak baik, seperti  malas, mudah marah atau emosional, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Itu bisa mencakup alasan biologis, seperti lapar atau lelah. Anak-anak   dapat memasukkan alasan emosional, seperti tidak mampu mengatasi atau menggambarkan perasaan mereka sebagai penyebab perubahan sikap atau tindakan impulsif mereka.  

Mereka juga bisa  tidak semangat karena guru mereka galak, hingga mereka tidak nyaman berada di kelas bersama gurunya. Kemudian  tentu budaya lingkungan sekolah atau rumahnya, itu juga  dapat memengaruhi perilaku.

Jadi sesungguhnya tidak ada anak yang (terlahir) nakal! Kenakalan, apapun bentuknya adalah dampak dari pengalaman hidup yang ia terima. Jika Anda mempunyai dua orang anak yang kembar, coba Anda bereksprerimen (saya sangat tidak sarankan tentunya). Yang  satu Anda didik, Anda perlakukan dengan kasih sayang, penuh keceriaan, diperhatikan. 

Lalu yang satunya lagi, lebih sering Anda abaikan, berkomunikasilah dengan cara yang kasar, bersikap kikir terhadap hampir semua permintaannya. Anda  cukup butuh waktu 1 tahun saja menerapkan pola itu, buktikan dampak yang luar biasa terhadap perilakunya di tahun berikutnya. 

Nah bagaimana dengan disiplin dan aturan di sekolah? Tentu kerangka pemikirannya dalam hal membentuk perilaku anak-anak di sekolah itu sama dengan pola asuh di rumah seperti disebutkan di atas. Menerapkan disiplin sesungguhnya tidak perlu dengan cara-cara yang menyebabkan  perilaku anak menjadi negatif. Saat ini para pakar parenting menyebutnya dengan istilah 'disiplin positif'. Kita bisa mendidik anak untuk berdisiplin, taat aturan dengan cara-cara memengaruhi perilakunya melalui pola yang positif, bebas bullying, tanpa hukuman. 

Ketika saya menerapkan pola khusus di sekolah tempat saya bekerja sebagai konsultan dan pendamping ada beberapa cara yang saya terapkan untuk membantu para guru menegakkan disiplin terhadap anak tanpa harus ada hukuman, tanpa harus ada bentakan, apalgi pukulan.

Berikut adalah tips bagaimana mengembangkan disiplin diri anak secara positif:

1. Kenalkan kepada anak tentang batasan-batasan

Secara sosial, pelanggaran atas disiplin adalah pelanggaran atas batas. Memahami batas adalah proses kerja nalar yang sederhana, dan itu bisa dilatih sejak usia dini. Misal batas waktu bermain, batas area bersepeda, batas waktu menonton TV dan lain sebagainya. Jadi kenalkan anak tentang batasan, kemudian komunikasikan bahwa ia perlu menjaga dirinya atau mengikuti intruksi dengan batas yang jelas. Karena jika tidak, akan berkonsekwensi logis terhadap hal lainnya. Bermain tidak kenal waktu akan melelahkan, bersepeda terlalu jauh tanpa pengawasan akan berbahaya, dan seterusnya.

Di sekolah biasanya saya minta para guru menjelaskan tentang aturan bermain dan batasan area bermain untuk anak sebagai tahap awal menjelaskan bagaimana disiplin dalam kelas dan di lingkungan sekolah harus ditaati. Kemudian masing-masing guru membuat semacam poster "Do's and Dont's". Setiap hari disampaikan saat membuka kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun