Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Pilihan

Upaya IT Engineer di Wales Temukan 8.000 Bitcoin yang Terbuang di TPA

18 Januari 2025   12:45 Diperbarui: 18 Januari 2025   12:45 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
James Howell menuntut Dewan Kota Newport, Wales, demi menemukan 8.000 BTC miliknya yang hilang (Sumber: REX/Shutterstocks)

Malangnya, sewaktu membereskan ruangan, pasangan James Howell membuang perangkat keras tersebut ke tong sampah. Mungkin ia mengira itu harddisk yang sudah tidak terpakai, sehingga daripada memenuhi laci mending dibuang saja. 

Kejadian pada 2013 tersebut mulanya dianggap angin lalu saja. Maklumlah, pada masa itu nilai Bitcoin masih receh. Bahkan kebanyakan orang hanya menganggapnya sebagai lelucon dunia pemrograman yang tak perlu ditanggapi serius.

Siapa sangka kemudian Bitcoin menjadi proyek serius dan harganya terus merangkak naik. Karena itulah sejak sedekade lalu James Howell berupaya keras mendapatkan kembali harddisk-nya yang kini entah berada di mana.

Berniat Mengorek Sampah

Mari kita hitung-hitungan sebentar untuk mendapatkan gambaran betapa besarnya nilai Bitcoin milik James Howell.

BTC menembus harga all time high di angka US$ 108.135 pada 17 Desember 2024. Artinya, 8.000 BTC milik James Howell tadi bernilai total US$ 865.080.000.

Dalam rupiah, per tulisan ini ditulis, nonimal tersebut setara dengan Rp14.170.572.702.000 alias Rp 14 triliun lebih!

Setelah itu harga Bitcoin turun ke bawah US$ 100.000 dan sempat lama berada di kisaran US$ 90.000-an. Meski demikian, tetap saja nilainya setara miliaran dalam rupiah kita.

Karena itulah James Howell lantas berniat mengaduk-aduk tumpukan sampah di TPA Newton. Harapannya tentu saja menemukan kembali harddisk miliknya yang telah lama hilang demi bisa mengakses 8.000 BTC miliknya.

Meski tak semasif TPST Bantargebang, tetap saja TPA Newton berisi ton-tonan sampah. Mengutip BBC, tempat ini menampung setidaknya 1,4 juta ton sampah.

Namun rencana James Howell memantik reaksi pemerintah kota setempat. Dewan Kota Newton memintanya untuk tidak melakukan tindakan yang dinilai dapat mengganggu ketertiban umum sekaligus merusak lingkungan sekitar.

Lagipula, menurut pernyataan Dewan Kota, TPA Newton beserta segala isinya adalah milik pemerintah kota setempat. Maka, andaipun benar harddisk yang dicari Howell berada di sana, benda itu sudah bukan lagi miliknya, melainkan milik pemerintah kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun