Begitu Vloet pindah ke Sparta Rotterdam di akhir musim 2010-11, Kluivert ikut pergi. Kali ini ia naik pangkat menjadi manajer penuh, sekalipun masih di tingkat tim junior: Jong Twente.
Di akademi FC Twente ini, Kluivert bertanggung jawab atas tim muda dan tim cadangan. Racikan strateginya membawa Jong Twente meraih gelar juara nasional di liga cadangan Belanda, yang dikenal sebagai Beloften Eredivisie.
Jadi, kalau ada yang bilang Kluivert pelatih nirgelar, tidak sepenuhnya benar. Setidak-tidaknya ia pernah menjuarai Eredivisie versi skuat reserve. Sama seperti Indra Sjafri yang punya koleksi trofi Piala AFF junior.
Mungkin bakal ada yang merendahkan gelar tersebut, menyebutnya sebagai Piala Ciki sebagaimana Piala AFF. Namun bagaimanapun ini sebuah pencapaian yang menunjukkan kemampuan Kluivert dalam meracik strategi dan mengembangkan bakat-bakat muda.
Legacy di Curacao
Agustus 2012, Kluivert kembali ditunjuk Van Gaal sebagai asisten. Kali ini di level timnas, yakni manakala Belanda melakoni Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Hasil duet senior-junior ini mengantarkan Belanda ke Brazil dengan rekor mentereng: tak terkalahkan selama kualifikasi dan hanya imbang sekali. Catatan apik yang dilanjutkan di putaran final, dengan menyapu bersih semua lawan untuk melaju hingga semifinal.
Di semifinal pun sebetulnya Belanda tak terkalahkan. Arjen Robben en vrienden bermain sama kuat 0-0 hingga 120 menit, tetapi harus menyerah di babak adu penalti dari Lionel Messi, dkk.
Peran di timnas Belanda sangat penting bagi perkembangan manajerial Kluivert. Bekerja dengan salah satu manajer yang paling dihormati di dunia sepak bola, di ajang paling tinggi sedunia, tentulah merupakan pengalaman sangat berharga.
Selepas Piala Dunia 2014, Kluivert menerima tawaran menjadi pelatih tim nasional Curacao. Ia dikontrak dengan target lolos ke Piala Dunia 2018, sebuah misi mustahil mengingat bagaimana kondisi sepak bola Curacao saat itu.
Sama halnya Shin Tae-yong di Indonesia, Kluivert menerima tantangan ini dengan cara mendatangkan pemain-pemain berdarah Curacao yang merumput di Eropa. Hasilnya, nama-nama seperti Leandro Bacuna dan kiper Eloy Room bersedia merapat.
Kluivert memang gagal membawa Curacao ke Piala Dunia 2018. Langkah mereka terhenti di putaran ketiga usai kalah dari tim kuat El Salvador. Namun dalam perjalanan tersebut mereka mencatatkan sejumlah pencapaian bersejarah.