Kalau mau membandingkannya dengan praktik di dunia keseharian, kartu Trans Studio adalah semacam token bagi para penggunanya. Saldo dalam kartu tersebut hanya dapat digunakan di dalam Trans Studio, tidak berlaku di playground sejenis lainnya.
Kalau mau berpindah ke Timezone, misalnya, maka kita wajib membeli Timezone Card dulu untuk bisa menikmati permainan-permainan di dalamnya. Mau sebanyak apapun saldo di dalam kartu Trans Studio, tidak akan nilainya di Timezone.
Atau dalam bentuk lain adalah koin Shoppe bagi pengguna lokapasar yang identik dengan warna oranye ini. Koin Shopee hanya bisa dipakai di Shopee, entah untuk berbelanja maupun membayar tagihan, tidak bisa dibelikan es krim di Alfamart.Â
Sekarang mari kita kulik sedikit mengenai jenis-jenis token berdasarkan fungsinya:
- Utility Tokens, adalah jenis token yang menyediakan akses untuk layanan atau fungsi tertentu di dalam sebuah rantai blok atau Decentralized Application (dApp). Misalnya token ME di Magic Eden, LINK di Chainlink, UNI di Uniswap.
- Governance Tokens, merupakan sebentuk representasi bagi pengguna dalam tata kelola sebuah layanan atau komunitas. Misalnya token JUP yang menjadi dasar kepemilikan hak suara bagi pengguna/anggota komunitas Jupiter dalam setiap voting yang diadakan oleh pengelola decentralized exchange (DEX) tersebut.Â
- Security Tokens, sesuai namanya berfungsi sebagai bentuk digital dari sebuah aset sekuritas, misalkan saham atau surat utang, sehingga tunduk pada peraturan-peraturan yang mengikat sekuritas. Token jenis ini merepresentasikan kepemilikan atas aset offline yang didigitalisasi tersebut. Contoh pemain di ranah ini adalah POLY (Polymath), sebuah dApps yang memungkinkan tokenisasi aset nyata ke dalam bentuk digital.
- Non-fungible Tokens (NFTs), jenis token yang menjadi representasi sebuah koleksi digital, seperti karya seni atau karya potografi. Pada umumnya token seperti ini tidak dapat dipertukarkan dengan token ataupun koin lain.
Khusus jenis token terakhir, Pudgy Penguins sebagai NFT tersukses di dunia kripto baru saja mengeluarkan token sendiri bernama PENGU. Selain sebagai alat utilitas utama di dalam komunitas, PENGU juga dapat diperjual-belikan secara bebas di DEX seperti Jupiter.
Pendek kata, sebuah token dapat berkembang menjadi lebih inklusif. Dari hanya cakupan satu komunitas, menjadi token yang lebih umum bahkan juga dapat lintas ekosistem.
Malah ada token yang kemudian berubah menjadi koin. Sebutlah BNB atau Binance Coin, di mana dulunya merupakan token ERC-20 di dalam rantai blok Ethereum.
Binance sendiri berkembang sebagai cryptocurrency exchange terbesar sedunia. Ketika perusahaan ini membangun ekosistem sendiri bernama Binance Smart Chain, BNB menjadi koin utama dalam ekosistemnya tersebut.
Kurang-lebih begitulah perbedaan koin dan token dalam dunia kripto sejauh yang saya pahami. Jika ada yang ingin mengoreksi atau memberi tambahan informasi, kolom komentar selalu terbuka.
Talang Datar, 4 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H