Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Benarkah Pohon Durian Tidak Akan Berbuah Lagi Jika Buahnya Dipetik?

1 Januari 2025   19:56 Diperbarui: 1 Januari 2025   20:05 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan anak sulung memanjat pohon durian di belakang rumah, berbekal galah sepanjang 6-7 meter. FOTO: Dokpri

Pisang cavendish, misalnya, dipetik saat kulitnya masih hijau. Demikian pula pepaya yang dipanen sewaktu kulitnya masih hijau-hijau. Namun kesemuanya sudah dihitung benar-benar usianya, sehingga dipastikan sangat tua dan tinggal menunggu matang.


Khusus durian, para petani di Thailand juga biasa memetik buah alih-alih menunggunya jatuh sendiri. Banyak kok videonya di YouTube. Coba saja cari dengan kata kunci "panen durian di Thailand" ataupun "durian harvesting in Thailand".

Buah-buahan yang sudah tua itu lantas dikemas dan didistribusikan ke gudang, sebelum akhirnya diteruskan ke toko-toko. Rangkaian proses ini memakan waktu antara 2-4 hari, waktu yang cukup membuat buah-buahan tadi mulai matang saat dipajang di etalase.

Kalau saja para petani durian Thailand menunggu buah jatuh sendiri dari pohon dan baru diekspor, saya yakin malah sampai sini bukannya matang, tetapi terlampau matang alias busuk. Durian monthong yang legendaris itu tak akan ada, digantikan oleh durian mblothong.

Jadi, masih percaya pohon durian tidak akan berbuah lagi jika buahnya dipetik, bukannya dibiarkan jatuh sendiri?

Talang Datar, 1 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun