Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hakikat "Bola Itu Bulat" dalam Kiprah Indonesia U-20 di SEoU Cup 2024

1 September 2024   05:05 Diperbarui: 1 September 2024   11:32 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toh, catatan prestasi yang lebih mentereng di atas kertas tak mendukung hasil akhir di atas lapangan. Argentina U-20 dengan sederet rekor menterengnya justru keok di hadapan tim papan bawah.

Itulah contoh nyata dari ungkapan bola itu bulat.

Cuma Dua Hari

Kemenangan Indonesia atas Argentina tersebut tentu merupakan catatan fenomenal bagi dunia sepak bola nasional. Tidak mengherankan jika kabar ini menjadi headline berbagai media nasional, juga media indie di internet, setidaknya selama dua hari.

Ya, cukup dua hari saja. Karena ketika kemudian menghadapi Thailand di partai kedua SEoU Cup 2024, dua hari berselang, Indonesia U-20 ganti menelan kekalahan.

Setelah melewati Argentina, dapat dimaklumi jika kebanyakan pandemen bal-balan Tanah Air punya keyakinan Garuda Muda bakalan menekuk Thailand pula. Toh, bukankah sebelum ini anak asuhan Indra Sjafri dua kali sukses mengalahkan Thailand?

Dua kemenangan Coach Indra atas Thailand juga diraih di panggung bukan sembarangan. Masing-masing partai final Piala AFF U-19 edisi 2024 dan SEA Games 2023.

Namun yang terjadi kemudian ternyata di luar dugaan. Ah, lebih tepatnya di luar harapan. Jangankan menang, meraih hasil imbang pun tak mampu.

Bermula dari blunder Rahmat Syawal di dalam kotak penalti pada menit ke-10, dua kali gawang Indonesia dibobol Thailand. Fans timnas langsung dikembalikan pada kenyataan setelah sempat berada di awang-awang selama dua hari.

Dan itu juga bagian dari adagium "bola itu bulat." Bahwa pernah mengalahkan tim terkuat di turnamen tidak berarti kita bisa menang juga atas tim selanjutnya yang berkekuatan lebih rendah.

Lebih jauh lagi, ungkapan "bola itu bulat" sejatinya mengajarkan bahwa menang dan kalah itu hal biasa dalam sepak bola. Menang dan kalah adalah dua sisi yang akan selalu ada pada sebuah kepingan koin sepak bola.

Sewajarnya Saja

Ketika kita sudah memahami bahwa bola itu bulat dan segala kemungkinan bisa terjadi dalam sebuah pertandingan sepak bola, maka kita bakal dapat menyikapi setiap hasil dengan sewajarnya. Dengan sikap biasa-biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun