Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pratama Arhan, Bung Towel dan Kedewasaan Suporter Kita

5 Februari 2024   23:11 Diperbarui: 5 Februari 2024   23:43 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemicunya ya itu tadi, sukar menerima perbedaan yang adalah perwujudan watak egois alias mau menang sendiri. Sikap demikian menurunkan perilaku selalu menolak apapun yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Salah satu bentuknya, tidak terima ketika tim idolanya kalah. Perasaan itu diwujudkan secara emosional dalam bentuk anarkisme. Bikin rusuh.

Saya yakin siapapun yang membaca ini sepakat jika suporter harus berubah lebih dewasa. Harus lebih mengedepankan logika dan nalar alih-alih emosi. Jangan hanya bisa menuntut PSSI membenahi liga, tetapi mereka sendiri malah turut andil dalam merusaknya dengan berlaku rusuh.

Eks Ketum PSSI Eddy Rahmayadi pernah mengeluarkan satu ucapan legendaris, "Medianya baik, maka timnasnya juga baik." Kini, ungkapan yang lebih relevan menurut saya adalah "suporternya baik, maka sepak bola kita akan lebih baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun