TAJIKISTAN merupakan debutan di Piala Asia 2023. Alih-alih jadi tambang poin maupun lumbung gol, tim asuhan Petar Segrt justru tampil meyakinkan dan lolos ke fase gugur sebagai runner-up grup!
Pertandingan melawan Lebanon di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (22/1/2024) malam WIB menjadi penentuan nasib bagi Tajikistan. Menang berarti tetap bertahan, seri apalagi kalah berarti tersingkir.
Bukan pertandingan yang mudah untuk dijalani, sebab situasi sama juga dihadapi lawan. Hanya punya tabungan 1 poin, hasil seri saja tidak akan cukup bagi Lebanon untuk terus melaju.
Tuntutan itulah yang membuat pertandingan langsung berjalan dalam tensi tinggi sejak kick-off. Lebanon tak mau membuang-buang waktu dengan terus menekan dan mengurung lawan.
Tajikistan berusaha keras bertahan sepanjang babak pertama. Kiper Rustam Yatimov menjadi pahlawan dengan menggagalkan deretan peluang emas Lebanon.
Menit kelima masa injury time, tendangan Shervoni Mabatshoev yang berbelok arah membawa Tajikistan memimpin 1-0. Akan tetapi wasit menganulir gol tersebut, sebab Mabatshoev dalam posisi offside ketika menerima umpan.
Semenit berselang, gantian gawang Yatimov yang jebol. Sontekan melengkung Bassel Zakaria Jradi tepat di garis kotak penalti tak mampu dijangkau.
Babak pertama berakhir dengan skor 0-1 untuk keunggulan Lebanon.
Terus Berjuang dan Menang
Dewi Fortuna agaknya sedang kesengsem pada Tajikistan. Menit ke-57, wasit Kimura Hiroyuki membatalkan kartu kuning yang ia berikan pada Kassem Al Zein, lalu menggantinya dengan kartu merah.
Sejak itu Tajikistan memegang kendali permainan. Sementara Lebanon tampak lebih memilih mempertahankan keunggulan dengan bermain defensif.
Berselang 15 menit, Tajikistan berhasil menjebol gawang Lebanon. Namun gol Alisher Dzhalilov dianulir karena, lagi-lagi, terjadi offside dalam prosesnya.
Para pemain Tajikistan tak putus asa dan terus menggempur. Menit ke-80, tendangan bebas Parvizdzhon Umarbayev mendarat mulus ke dalam gawang Mustafa Matar. Skor menjadi imbang 1-1.
Puncak drama terjadi pada menit pertama masa injury time. Sundulan Nuriddin Khamrokulov menyambut umpan silang Ehson Panjshanbe tak bisa diraih oleh Matar, sekalipun sudah meloncat tinggi.
Skor berbalik 2-1 bagi keunggulan Tajikistan. Kedudukan yang terus bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Berkat kemenangan ini, Tajikistan langsung melesat ke posisi dua klasemen akhir Grup A. Umarbayev, cs. lolos ke babak 16 Besar bersama Qatar yang keluar sebagai juara grup.
Yang bakal menjadi lawan Tajikistan selanjutnya adalah runner-up Grup C.
Dongeng Debutan
Capaian Tajikistan agaknya di luar prediksi banyak pengamat. Ya, siapa juga yang memperkirakan debutan sebuah turnamen besar seperti Piala Asia dapat berbicara banyak.
Jangankan melaju ke fase gugur, bisa lolos ke Piala Asia 2023 saja sudah merupakan sebuah prestasi besar bagi Tajikistan. Terlebih jika mengingat jalan terjal yang harus mereka jalani sepanjang kualifikasi.
Pada 17 Juli 2019, segenap rakyat Tajikistan mendesah panjang ketika mengetahui hasil drawing Kualifikasi Piala Asia 2023 yang sekaligus adalah Kualifikasi Piala Dunia 2022. Menempati pot 3 saat pengundian, tim kesayangan mereka mendapat grup yang terbilang sulit.
Grup F yang menjadi hasil undian Tajikistan juga berisi negara tetangga Kirgistan yang berperingkat FIFA lebih tinggi. Juga ada Jepang yang ketika itu merupakan tim peringkat kedua Asia.
Namun Tajikistan sukses melewati ujian pertama dengan menang tipis 1-0 atas Kirgistan di laga pertama. Disusul kemenangan identik di kandang Mongolia pada matchday kedua.
Momentum baik itu buyar ketika bertemu Jepang di pertandingan selanjutnya. Bermain di rumah sendiri, Tajikistan yang kala itu dilatih Usmon Toshev keok 0-3.
Hasil buruk berlanjut di laga berikutnya. Tandang ke Stadion Mandalarthiri di Mandalay, Tajikistan kalah tipis 3-4 dari tuan rumah Myanmar.
Kemenangan masih belum berpihak pada Tajikistan hingga matchday ke-5. Menantang Kirgistan di Bishkek, hanya skor imbang 1-1 yang mampu dibawa pulang.
Hasil baik kembali datang tatkala menang 3-0 atas Mongolia di partai keenam. Kali ini di bawah pelatih anyar, Mubin Ergashev yang menjadi caretaker sembari menunggu pengganti Toshev.
Setelah kembali kalah telak 1-4 di kandang Jepang, Tajikistan menutup putaran kedua dengan kemenangan 4-0 atas Myanmar. Mereka berakhir sebagai runner-up Grup F.
Melesat Bersama Segrt
Di putaran ketiga, Tajikistan kembali satu grup dengan Kirgistan dan Myanmar. Ditambah Singapura sebagai tim keempat.
Tongkat kepelatihan sudah berganti pada Petar Segrt ketika itu. Secara meyakinkan, eks pelatih PSM Makassar tersebut membawa Tajikistan memuncaki klasemen akhir grup dan lolos ke Piala Asia 2023.
Catatan Tajikistan di putaran ketiga ini sangat luar biasa. Yakni tanpa kekalahan dan tak kebobolan satu gol pun!
Hasil imbang 0-0 melawan Kirgistan di partai terakhir sudah cukup untuk meloloskan Tajikistan ke Piala Asia 2023. Seantero negeri bersuka ria menyambut capaian bersejarah ini.
Sempat gagal total di Piala CAFA 2023 (selevel Piala AFF), Tajikistan kemudian menjelma sebagai tim yang menjanjikan. Mereka tak terkalahkan dalam serangkaian pertandingan di pengujung tahun.
Singapura dikalahkan 2-0 dalam uji coba, Malaysia juga digasak dengan skor sama di Turnamen Merdeka 2023. Lalu Yordania ditahan imbang 1-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026/Piala Asia 2027, sebelum menutup tahun dengan pesta gol 6-1 melawan Pakistan di ajang sama.
Rentetan hasil tersebut membuat peringkat FIFA Tajikistan melesat naik. Bahkan peningkatannya sangat signifikan jika dihitung sejak awal Kualifikasi Piala Asia 2023, yakni dari 120 menjadi 106.
Memasuki 2024, Tajikistan terus melanjutkan rekor positif. Menang 2-1 atas Hong Kong di laga uji coba tak resmi, kemudian menahan imbang Tiongkok 0-0 di partai pertama Piala Asia 2023.
Bakal Sejauh Mana?
Tajikistan baru merasakan kekalahan lagi kala menghadapi tuan rumah Qatar, 17 Januari lalu. Itu pun dengan skor tipis 0-1 dan dalam keadaan hanya bermain 10 orang.
Kemenangan dramatis nan heroik atas Lebanon di partai ketiga Grup A tak cuma mengembalikan rekor kemenangan. Namun sekaligus mencatatkan satu sejarah yang lebih hebat lagi bagi Tajikistan sebagai debutan Piala Asia.
Dalam tiga edisi terakhir, seluruh debutan Piala Asia berakhir sebagai juru kunci grup. Sama sekali tak bisa bersaing, bahkan untuk sekadar mengambil poin.
Pada edisi 2019, duo debutan Filipina dan Yaman berakhir sebagai juru kunci grup dengan poin 0. Demikian pula Palestina yang merupakan debutan pada 2015.
Pencapaian Tajikistan menyamai prestasi Australia pada Piala Asia 2007. Ketika itu, Harry Kewell, cs. yang berstatus debutan mengakhiri fase grup sebagai runner-up Grup A.
Piala Asia masih diikuti 16 tim waktu itu, sehingga fase gugur langsung masuk ke babak perempat final. Australia bertemu Jepang dan harus mengaku kalah, meski lewat adu penalti.
Akankah Tajikistan membukukan rekor sama, yakni langsung terhenti setelah memasuki fase gugur? Atau terus melaju ke perempat final Piala Asia 2023?
Mari kita nantikan bersama.
UPDATE 29/1/2024:Â Tajikistan menang atas Uni Emirat Arab di 16 Besar Piala Asia 2023. Anak asuh Petar Segrt menjadi tim pertama yang melaju ke perempatfinal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H