Rentetan hasil tersebut membuat peringkat FIFA Tajikistan melesat naik. Bahkan peningkatannya sangat signifikan jika dihitung sejak awal Kualifikasi Piala Asia 2023, yakni dari 120 menjadi 106.
Memasuki 2024, Tajikistan terus melanjutkan rekor positif. Menang 2-1 atas Hong Kong di laga uji coba tak resmi, kemudian menahan imbang Tiongkok 0-0 di partai pertama Piala Asia 2023.
Bakal Sejauh Mana?
Tajikistan baru merasakan kekalahan lagi kala menghadapi tuan rumah Qatar, 17 Januari lalu. Itu pun dengan skor tipis 0-1 dan dalam keadaan hanya bermain 10 orang.
Kemenangan dramatis nan heroik atas Lebanon di partai ketiga Grup A tak cuma mengembalikan rekor kemenangan. Namun sekaligus mencatatkan satu sejarah yang lebih hebat lagi bagi Tajikistan sebagai debutan Piala Asia.
Dalam tiga edisi terakhir, seluruh debutan Piala Asia berakhir sebagai juru kunci grup. Sama sekali tak bisa bersaing, bahkan untuk sekadar mengambil poin.
Pada edisi 2019, duo debutan Filipina dan Yaman berakhir sebagai juru kunci grup dengan poin 0. Demikian pula Palestina yang merupakan debutan pada 2015.
Pencapaian Tajikistan menyamai prestasi Australia pada Piala Asia 2007. Ketika itu, Harry Kewell, cs. yang berstatus debutan mengakhiri fase grup sebagai runner-up Grup A.
Piala Asia masih diikuti 16 tim waktu itu, sehingga fase gugur langsung masuk ke babak perempat final. Australia bertemu Jepang dan harus mengaku kalah, meski lewat adu penalti.
Akankah Tajikistan membukukan rekor sama, yakni langsung terhenti setelah memasuki fase gugur? Atau terus melaju ke perempat final Piala Asia 2023?
Mari kita nantikan bersama.
UPDATE 29/1/2024:Â Tajikistan menang atas Uni Emirat Arab di 16 Besar Piala Asia 2023. Anak asuh Petar Segrt menjadi tim pertama yang melaju ke perempatfinal.