Berselang 15 menit, Tajikistan berhasil menjebol gawang Lebanon. Namun gol Alisher Dzhalilov dianulir karena, lagi-lagi, terjadi offside dalam prosesnya.
Para pemain Tajikistan tak putus asa dan terus menggempur. Menit ke-80, tendangan bebas Parvizdzhon Umarbayev mendarat mulus ke dalam gawang Mustafa Matar. Skor menjadi imbang 1-1.
Puncak drama terjadi pada menit pertama masa injury time. Sundulan Nuriddin Khamrokulov menyambut umpan silang Ehson Panjshanbe tak bisa diraih oleh Matar, sekalipun sudah meloncat tinggi.
Skor berbalik 2-1 bagi keunggulan Tajikistan. Kedudukan yang terus bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Berkat kemenangan ini, Tajikistan langsung melesat ke posisi dua klasemen akhir Grup A. Umarbayev, cs. lolos ke babak 16 Besar bersama Qatar yang keluar sebagai juara grup.
Yang bakal menjadi lawan Tajikistan selanjutnya adalah runner-up Grup C.
Dongeng Debutan
Capaian Tajikistan agaknya di luar prediksi banyak pengamat. Ya, siapa juga yang memperkirakan debutan sebuah turnamen besar seperti Piala Asia dapat berbicara banyak.
Jangankan melaju ke fase gugur, bisa lolos ke Piala Asia 2023 saja sudah merupakan sebuah prestasi besar bagi Tajikistan. Terlebih jika mengingat jalan terjal yang harus mereka jalani sepanjang kualifikasi.
Pada 17 Juli 2019, segenap rakyat Tajikistan mendesah panjang ketika mengetahui hasil drawing Kualifikasi Piala Asia 2023 yang sekaligus adalah Kualifikasi Piala Dunia 2022. Menempati pot 3 saat pengundian, tim kesayangan mereka mendapat grup yang terbilang sulit.
Grup F yang menjadi hasil undian Tajikistan juga berisi negara tetangga Kirgistan yang berperingkat FIFA lebih tinggi. Juga ada Jepang yang ketika itu merupakan tim peringkat kedua Asia.
Namun Tajikistan sukses melewati ujian pertama dengan menang tipis 1-0 atas Kirgistan di laga pertama. Disusul kemenangan identik di kandang Mongolia pada matchday kedua.