Memang tidak ada pemeriksaan kadar kolesterol di Puskesmas, hanya tekanan darah dan kadar gula darah. Karena itulah seluruh pendaftar diminta melakukan tes kadar kolesterol di rumah sakit dan sejumlah fasilitas kesehatan terdekat lainnya.
Mood saya sempat terganggu karena itu. Sehari, dua hari saya tidak melakukan tes. Barulah pada hari terakhir saya berubah pikiran dan berangkat ke rumah sakit.
Saya melengkapi berkas pendaftaran di hari terakhir selepas jam makan siang. Pikir saya, kalau lolos ya syukur, tidak lolos malah alhamdulilah.
Toh, KPU tentunya ingin regenerasi. Jadi saya pikir yang bakal lebih diprioritaskan pastilah para pendaftar muda.
Namun rupanya para pendaftar didominasi kaum muda yang sebagian besar tidak punya pengalaman menjadi anggota KPPS. Bisa ditebak bagaimana hasil saya mendaftarkan diri secara sukarela kali ini.
Bukan saja diterima, saya yang termasuk pendaftar dari golongan tua lagi punya pengalaman malah diplot sebagai Ketua KPPS. Masih calon sih, sebab pelantikannya baru 24 Januari mendatang.
Tentu saja saya menerima amanah ini dengan senang hati. Kapan lagi bisa berkontribusi kepada negara secara langsung, kan? Ya, menjadi anggota KPPS adalah kontribusi kecil saya dalam menyukseskan Pemilu 2024.
Mohon doanya, semoga saya dan seluruh anggota KPPS di Indonesia senantiasa dilimpahi kesehatan agar dapat menjalankan tugas dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H