Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Momen Indonesia "Kalahkan" Libya dan Jadi Juara

1 Januari 2024   19:59 Diperbarui: 2 Januari 2024   17:00 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Okelah, saya buka saja: Piala Kemerdekaan 2008. Kejuaraan yang tak ubahnya turnamen tujuhbelasan atau agustusan.

Saya sebut turnamen tujuhbelasan karena memang Piala Kemerdekaan 2008 digelar untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Di bulan Agustus.

 Para pemain Indonesia sedang merayakan gelar juara. (FOTO: Goal.com via Indosport)
 Para pemain Indonesia sedang merayakan gelar juara. (FOTO: Goal.com via Indosport)

Alih-alih menguji timnas dengan lawan-lawan tangguh, ajang ini justeru mengundang tamu tim-tim gurem Asia Tenggara. Ada Myanmar, Kamboja, lalu klub Duli Pengiran Muda Mahkota FC (DPMM FC) sebagai perwakilan Brunei.

Kalau ada yang layak disebut tim tangguh, maka hanya Libya satu-satunya. Itupun yang datang (atau memang yang diundang?) tim U-23, bukan tim senior.

Indonesia sendiri sebagai tuan rumah menurunkan dua tim sekaligus. Tim senior dan tim U-21.

Hasil undian menempatkan timnas Indonesia bersama Myanmar dan Kamboja di Grup B. Sedangkan tim U-21 di Grup A bersama DPMM FC dan Libya U-23.

Menang Jadi Arang

Mudah ditebak, Indonesia mendominasi Grup B dengan rekor mencolok. Tim asuhan (kala itu) Benny Dollo menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan telak.

Pada pertandingan pertama, Kamboja dihajar tujuh gol tanpa balas. Budi Sudarsono mencetak empat gol, lalu tiga lainnya disumbangkan Bambang Pamungkas, Ilham Jayakesuma dan Charis Yulianto.

Lalu di pertandingan berikutnya giliran Myanmar yang dihajar. Skornya "cuma" 4-0, di mana Arif Suyono mencetak brace dan dua gol lain disumbang Budi dan Bambang.

Di Grup A, Indonesia U-21 hanya bisa menang 2-0 atas DPMM FC sebelum kemudian dibantai Libya U-23 dengan skor 1-4. Namun demikian Garuda Yunior berhak melaju ke semifinal sebagai runner-up grup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun