Kekhawatiran Arif mengenai kesiapan Persibo kemudian terbukti. Meski sudah terdaftar sebagai kontestan Liga 3, ternyata manajemen belum membentuk tim untuk mengarungi kompetisi.
Seperti diberitakan Radar Bojonegoro, Rabu (18/10/2023) kemarin, Persibo bahkan belum punya pelatih dan juga pemain. Padahal kompetisi bakal dimulai pada 5 Desember mendatang.
Diberitakan Tribun Mataraman pada hari sama, Sally memberi jawaban diplomatis ketika ditanya mengenai kesiapan tim. Politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan, hal-hal tersebut belum clear diputuskan oleh manajemen klub.
Ketika didesak lebih lanjut, Sally berkata manajemen Persibo akan sesegera mungkin melakukan persiapan. Mulai dari mencari pelatih, membentuk kesebelasan, juga menyusun agenda latihan dan uji coba jelang bergulirnya kompetisi.
Akankah Persibo dapat mempersiapkan diri dengan matang dalam waktu kurang dari 1,5 bulan? Jawabannya dapat kita lihat bersama begitu Liga 3 Jatim bergulir.
Yang jelas, suporter seperti Arif tak menginginkan klub kebanggaannya terus-terusan berada di kasta bawah. Ia tentunya ingin melihat Persibo kembali bangkit dari keterpurukan dan berbicara banyak di level nasional.
Menggebrak di Musim Debut
Berdiri sejak 12 Maret 1949, mulanya nama Persibo tak terlalu terdengar di kancah persepakbolaan nasional. Bahkan klub ini sempat vakum di era 60-an menyusul geger besar di Jakarta yang lantas merembet ke seantero Jawa.
Baru semenjak pergantian milenium Persibo mulai unjuk gigi. Diawali dengan menjuarai Divisi Dua pada musim 2003-04.
Kala itu Divisi Dua merupakan kompetisi level ketiga dalam piramida liga sepak bola Indonesia. Level paling puncak adalah Divisi Utama.
Sebagai juara Divisi Dua, Persibo berhak promosi ke Divisi Satu. Lawan-lawan klub berjuluk Naga Bergola tersebut lebih berat karena kompetisi ini berskala nasional.
Setelah empat tahun mengarungi Divisi Satu, Persibo akhirnya keluar sebagai juara pada musim 2007-2008. Alhasil, mereka berhak promosi ke kasta lebih tinggi, yakni Divisi Utama 2008-09.