Berkat ketajamannya itu pula Haaland meraih sejumlah penghargaan individual. Ia dianugerahi European Golden Shoe, lalu terpilih sebagai UEFA Men's Player of the Year. Belum termasuk award FWA Footballer of the Year dan PFA Players' Player of the Year.
Haaland Mengungguli Messi?
Berkebalikan dengan Haaland, musim lalu Messi tak terlalu menonjol di level klub. Meski membawa Paris Saint-Germain menjuarai Ligue 1, peran gelandang Argentina ini kurang signifikan.
Maksud saya begini, dengan maupun tanpa Messi gelar juara rasa-rasanya akan tetap jadi milik PSG musim lalu. Toh, Le Parisien masih punya Neymar dan Kylian Mbappe sebagai andalan.
Buktinya, Messi tampil kurang mengesankan pada musim debutnya di Paris, di mana ia mendapat banyak kritik. Nyatanya, PSG tetap mampu menjuarai Ligue 1 2021-22.
Bahkan ketika itu koleksi poin PSG berselisih 15 angka dari Marseille di peringkat kedua. Menandakan betapa superiornya tim asuhan (kala itu) Mauricio Pochettino di liga.
Dari segi sumbangan gol pun torehan Messi musim lalu bukanlah bandingan Haaland. Jika Haaland mencetak 36 gol cuma di Premier League saja, koleksi Messi adalah 38 gol di segala ajang.
Lalu Man. City-nya Haaland mengalahkan Inter Milan di final untuk meraih gelar juara Liga Champions perdana bagi klub, sementara PSG-nya Messi sudah rontok di babak 16 Besar. Kalah dari Bayern Munich dengan skor agregat 0-3.
Pencapaian PSG tersebut merupakan ulangan musim sebelumnya. Kalau pada 2021-22 Messi menyumbang total 5 gol di Liga Champions, musim lalu mengalami penurunan menjadi hanya 3 gol.
Apakah ini artinya Haaland berada di atas Messi dalam perebutan gelar Balon d'Or tahun ini? Tunggu dulu.
Faktor Usia dan Piala Dunia
Satu hal yang tidak ikut dibandingkan sejak tadi adalah ... usia kedua pemain. Faktor yang membuat performa keduanya tampak jomplang.