Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kejutan Hong Kong di Asian Games Hangzhou 2022

4 Oktober 2023   03:14 Diperbarui: 4 Oktober 2023   19:13 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas sepak bola Hong Kong. (Sumber: via South China Morning Post/Dickson Lee)

KALAU ada yang bilang Indonesia hanya beruntung bisa lolos ke babak 16 besar Asian Games Hangzhou 2022, ada satu kontestan lain yang jauh lebih hoki. Hebatnya lagi, peserta itu dapat mengkapitalisasi keberuntungan untuk mencetak sejarah baru.

Ya, Hong Kong nama kontestan tersebut. Nasib baik bahkan sudah menghampiri tim asuhan Jorn Andersen sebelum cabang olahraga sepak bola mulai dipertandingkan.

Hoki pertama adalah mundurnya dua calon lawan, Afghanistan dan Suriah, hanya hitungan hari sebelum kick off pertandingan pertama fase grup. Alhasil, komposisi Grup C tinggal Hong Kong berdua saja dengan Uzbekistan.

Perubahan jumlah peserta tersebut membuat baik Uzbekistan maupun Hong Kong sama-sama dipastikan melaju ke babak knock-out. Tak peduli apapun hasil yang mereka dapat di fase grup.

Satu tim bakal lolos sebagai juara grup, sedangkan satunya lagi sebagai runner-up. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi juara grup, Uzbekistan dan Hong Kong harus bertanding dua kali.

Tanpa bertanding pun sebetulnya sudah terbaca siapa di atas siapa. Pasalnya, Uzbekistan dan Hong Kong baru saja bertemu. Tepatnya di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 yang baru lalu.

Skuat Hong Kong dan Uzbekistan yang tampil pada kedua turnamen memang tak 100% sama, tetapi juga tidak banyak berbeda. Artinya, kekuatan di antara mereka di atas kertas sudah tergambar.

Terlebih hasil di Kualifikasi Piala Asia U-23 sangat mencolok. Uzbekistan menggunduli Hong Kong dengan skor 10 gol tanpa balas!

Striker Khusayin Norchaev mencetak hat-trick ke gawang Hong Kong kala itu. Penyerang klub Alania Vladikavkaz (Rusia) ini bahkan sudah menjebol gawang Hong Kong saat pertandingan baru berjalan enam menit.

Karena tampil tajam di Kualifikasi Piala Asia U-23, pelatih Timur Kapadze membawa serta Norchaev ke Hangzhou. Sayang, hingga perempat final pemuda kelahiran Yakkabog tersebut belum juga menyumbangkan gol untuk Uzbekistan.

Mundur lebih jauh lagi ke belakang, Uzbekistan pernah mengalahkan Hong Kong di 16 besar Asian Games 2018. Kala itu skornya 3-0.

Meningkatkan Diri

Hong Kong tentu tak mau terus-terusan jadi bulan-bulanan Uzbekistan setiap kali bertemu. Maka mereka banyak berbenah jelang Asian Games edisi tunda ini.

Hasilnya, lini pertahanan Hong Kong menjadi jauh lebih kokoh. Jika sebelumnya bisa dibobol sampai 10 kali, di Asian Games mereka hanya kalah dengan margin satu gol.

Pada pertandingan pertama skornya hanya 0-1. Itupun Uzbekistan baru berhasil membobol gawang Tse Ka-wing setelah berulangkali mencoba selama satu jam lebih.

Lalu pada laga kedua skornya 1-2. Terjadi peningkatan lain di sini, yakni Hong Kong mampu menjebol gawang Uzbekistan. Sebuah gol cepat pada menit ke-4.

Karena sudah dapat jaminan lolos ke 16 Besar, pelatih Jorn Andersen menjadikan dua pertandingan melawan Uzbekistan sebagai ajang mematangkan tim. Ia memantapkan strategi yang kemudian menjadi andalan di fase gugur.

Apa itu? Mudah ditebak sebetulnya, yakni serangan balik cepat nan efektif.

Dengan cara inilah Hong Kong berhasil membobol gawang Uzbekistan pada pertandingan kedua. Sekalipun timnya kalah, Andersen yakin racikan strateginya sudah matang. 

Buktinya, cara sama sukses diulangi di fase gugur. Dua lawan yang secara teori sama-sama berada beberapa level di atas Hong Kong, berhasil mereka pecundangi.

Pertama, Palestina pada babak 16 besar. Kemudian yang kedua, sekaligus yang paling mengejutkan, adalah Iran di perempatfinal.

Counter Attack Efektif

Jika memakai hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 sebagai patokan, performa Palestina jauh lebih baik ketimbang Hong Kong. Sekalipun sama-sama gagal lolos ke putaran final, Palestina mampu menang dua kali berbanding Hong Kong yang hanya bisa meraup satu poin dari tiga laga.

Tak heran jika Palestina lebih diunggulkan menjelang pertandingan 16 besar pada 27 September lalu. Nyatanya, strategi palang pintu Andersen yang sukses besar.

Setelah berhasil bertahan di sepanjang babak pertama, Hong Kong mencetak gol cepat melalui Matthew Orr pada awal babak kedua. Keunggulan yang kemudian mereka jaga sekuat tenaga.

Palestina berusaha keras membalas, tetapi benteng Hong Kong terlalu sukar ditembus. Alhasil, laga berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan HK.

Hasil ini membuat Hong Kong lepas dari kutukan 16 besar. Sejak 2010 mereka selalu lolos ke 16 Besar, tetapi juga selalu mentok pada babak tersebut.

Di perempat final, kebanyakan orang rasa-rasanya lebih menjagokan Iran ketimbang Hong Kong. Maklum saja, Iran belum terkalahkan di Asian Games. Bahkan gawang tim asuhan Reza Enayati belum pernah bobol!

Lalu di Kualifikasi Piala Asia U-23 bulan lalu, kedua negara juga sudah bertemu. Hong Kong dan Iran satu grup, bersama Uzbekistan dan Afghanistan. 

Dalam pertemuan di kualifikasi tersebut, Hong Kong kalah dari Iran. Skornya memang tak semencolok ketika dibantai Uzbekistan, tetapi terhitung besar juga: 0-3.

Ketika itu gawang Hong Kong bahkan sudah jebol pada menit ke-2. Menggambarkan betapa rapuhnya pertahanan mereka.

Sejarah Baru

Sama halnya ketika bertemu lagi dengan Uzbekistan, Hong Kong menunjukkan banyak perubahan saat menantang Iran di perempat final Asian Games. Dan lagi-lagi cara Andersen sukses besar diterapkan dalam pertandingan ini.

Polanya sama persis seperti ketika mengalahkan Palestina. Hong Kong bertahan mati-matian sepanjang babak pertama, lalu mencuri gol cepat melalui tendangan voli Poon Pui-hin pada awal babak kedua.

Begitu unggul, Hong Kong bertahan total mempertahankan skor. Susah payah Iran mencoba membalas, termasuk dengan beberapa peluang matang dari striker gaek Amirarsalan Motahhari, tetapi hasilnya nihil.

Iran sampai memaksa pertandingan berlangsung setengah lapangan dengan mengurung habis area pertahanan Hong Kong. Namun tetap saja juara Asian Games 2002 ini gagal menceploskan bola ke gawang Tse.

Skor 1-0 untuk kemenangan Hong Kong bertahan hingga wasit Kim Hee-gon asal Korea Selatan meniup peluit panjang dua kali. Untuk kali pertama dalam sejarah, Hong Kong melaju ke semifinal Asian Games.

Keberhasilan ini disambut dengan gegap gempita oleh media lokal Hong Kong. South China Morning Post mengglorifikasi kemenangan atas Iran ini dengan membandingkan rangking FIFA tim senior kedua negara.

Sebagai informasi saja, Iran menduduki peringkat 21 dalam daftar rangking FIFA. Sedangkan Hong Kong 148, alias terpaut 127 tingkat di bawah Iran.

Rabu (4/10/2023) sore nanti, Hong Kong bakal bertemu raksasa Asia lainnya: Jepang. Menarik dinantikan, akankah racikan Andersen kembali sukses diterapkan dan mengantar anak-anak asuhnya ke final?

Andaipun gagal, para pemain Hong Kong dapat pulang dengan kepala tegak. Mereka telah mencatatkan sejarah baru nan membanggakan.

Apa yang sudah Wu Chun-ming, cs. lakukan di Hangzhou adalah sebuah pencapaian besar. Prestasi yang belum pernah diraih sejak pertama kali Hong Kong mengikuti Asian Games pada 1954.

UPDATE 4/10/2023 pukul 19:12 WIB: Hong Kong kalah telak 0-4 dari Jepang di semifinal. Mereka masih berpeluang membuat kejutan di pertandingan perebutan medali perunggu, 7 Oktober mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun