Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Obituari Paul Cummings, Pelatih Inggris yang Cinta Mati Indonesia

21 September 2023   10:53 Diperbarui: 21 September 2023   13:46 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Aqwam F. Hanifan/PFI/detikSport

Pertarungan sengit tersaji di Senayan, 11 Maret 1986. Meski telah berjuang sepenuh tenaga, Perseman harus rela melepas gelar juara karena kalah 0-1.

Gol tunggal penentu kemenangan Persib kala itu dicetak oleh Djadjang Nurdjaman. Gol yang mengakhiri puasa gelar selama 25 tahun.

Membangun PSBL

Paul tak mampu lagi mengulangi pencapaiannya di Divisi Utama 1986 tersebut. Perseman lantas melepasnya, membuat pria kelahiran London ini memilih berdagang sembako di pedalaman Papua untuk mengais nafkah.

Banyak kisah duka yang dialami Paul semasa berdagang sembako. Beberapa kali ia ditipu dan dagangannya diambil secara tidak benar, tetapi tak membuatnya berhenti berusaha.

Beberapa tahun berdagang, panggilan dari dunia sepakbola kembali mendatangi Paul. Kali ini dari Lampung yang berjarak ribuan kilometer dengan Manokwari.

Panggilan ini sebetulnya masih ada kaitan dengan kiprah Paul sebelumnya di Perseman. Mantan wakil gubernur Irian Jaya (nama resmi Papua ketika itu) Poedjono Pranoto pindah tugas menjadi gubernur Lampung.

Semasa di Irian Jaya, Poedjono tentu tahu betul bagaimana tangan dingin Paul sukses membawa Perseman ke pentas nasional. Bahkan nyaris menjuarai Divisi Utama. Karena itulah sang gubernur memintanya mengembangkan sepak bola di Lampung.

Warga Lampung punya sebuah klub kebanggaan yang belum lama berdiri, PS Bandar Lampung atau PSBL. Dibentuk pada 1985, hanya berselang tiga tahun jelang kedatangan Poedjono sebagai gubernur Lampung yang baru.

Poedjono berharap Paul dapat menghidupkan PSBL yang masih sangat belia itu. Melihat apa yang dicapai Paul bersama Perseman, tidak berlebihan jika Poedjono punya impian PSBL dapat berbicara banyak di pentas nasional.

Target yang mula-mula harus dicapai adalah promosi ke Divisi Utama. Poedjono ingin PSBL berkompetisi bersama klub-klub Perserikatan yang jauh lebih berpengalaman.

Saking percayanya Poedjono kepada Paul, waktu yang diberikan pada pria Inggris itu sangat panjang. Nyaris sepanjang masa jabatan sang gubernur yang dipercaya memimpin Lampung selama dua periode (1988-1993 dan 1993-1998).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun