Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Mantan Pegawai Restoran Cepat Saji Menembus Premier League

2 September 2023   22:03 Diperbarui: 6 September 2023   21:18 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: George Wood/Getty Images via Liverpool world.uk

Sayang, perjalanan Beto tidak semulus sang idola. Jika dulu Eto'o direkrut Real Madrid pada usia 16 tahun dan selepas itu kariernya terus menanjak, Beto justru sempat didepak klub perekrutnya dan banting stir jadi pegawai restoran cepat saji!

Adalah SL Benfica yang mendepak Beto belia, hanya setahun setelah merekrut si pemain dari Uniao Tires. Usia Beto baru 13 tahun kala itu.

Dengan perasaan kecewa dan hancur, Beto mau tak mau kembali lagi ke Tires. Sembari terus mencoba merawat impiannya di lapangan hijau, ia bekerja sambilan di restoran.

Berkat dukungan keluarga, perlahan-lahan kepercayaan diri Beto kembali bangkit. Ia tanamkan tekad dan keyakinan bahwa kelak dirinya bisa menjadi seorang pesepakbola profesional. Keyakinan yang kerap ia ungkapkan pada teman-temannya di Tires.

Namun alih-alih mendapatkan dukungan, Beto justru jadi bahan bully. Beberapa temannya bahkan menantangnya untuk membuktikan ucapan tersebut dalam lima tahun ke depan.

Terwujud Lebih Cepat

Tak ada yang bisa dilakukan Beto untuk membuktikan tantangan tersebut kecuali terus giat berlatih. Hingga kemudian kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.

Perlahan-lahan Beto dipercaya sebagai andalan di lini depan Tires. Sampai akhirnya ia menjadi penghuni tetap starting line-up reguler. Pencapaian yang membuka jalan baginya ke kasta lebih tinggi.

Tahun 2018, Beto pindah ke Olimpico Montijo. Klub barunya itu berkompetisi di Campeonato de Portugal, liga semi amatir yang berada tiga level di bawah Primeira Liga.

Hanya semusim bersama Montijo, Beto tampil cemerlang dengan mengukir 21 gol dan menduduki peringkat kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak. Dari sinilah kariernya langsung meloncat beberapa tangga sekaligus.

Penampilan Beto bersama Montijo ternyata memikat minat Portimonense. Transfer berjalan lancar dan pemain muda itupun bersiap merumput di kasta tertinggi Liga Portugal.

Hanya klub gurem Liga Portugal memang, tetapi inilah batu loncatan yang Beto perlukan. Portimonense menjadi pengungkit karier yang tepat baginya, sehingga dapat mencapai level yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun