Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Usul Usil Agar Indonesia Bisa Jadi Juara Piala AFF

14 Januari 2023   08:09 Diperbarui: 14 Januari 2023   08:09 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-negara yang masuk kawasan Mainland Southeast Asia adalah (diurut dari timur ke barat) Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam. Malaysia terkadang ikut dimasukkan pula, tetapi jika menilik dari kebudayaannya akan lebih pas jika tergabung dalam region kedua.

Adapun kawasan berupa gugusan kepulauan di antara dua samudera tadi dinamakan sebagai Maritime Southeast Asia. Saya sendiri tadinya mau memakai istilah Archipelago Southeast Asia alias Asia Tenggara Kepulauan, tetapi istilah dari Wikipedia boleh juga.

Sudah bisa menebak bukan, negara-negara mana saja yang masuk ke dalam kawasan kepulauan ini? Ya: Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam dan Timor Leste.

Dua Piala AFF: Mainland dan Archipelago

Saya juga bakal maklum kalau sudah ada yang bisa menebak apa usul usil saya sampai di sini. Betul sekali, yang tergambar di kepala saya usai menyaksikan kekalahan timnas di Hanoi adalah membagi Piala AFF menjadi dua kejuaraan berdasarkan kawasan masing-masing negara.

Yang satu AFF Mainland Cup yang diikuti Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Satunya lagi AFF Maritime Cup atau saya lebih suka menyebutnya AFF Archipelago Cup yang diikuti Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam dan Timor Leste.

Dasar pemikiran ini simpel saja. Kita harus realistis mengakui jika Indonesia semakin lama semakin tertinggal dari Thailand dan Vietnam. Kalau memakai angka, level Indonesia rasa-rasanya sudah tiga tingkat di bawah Thailand dan dua atau dua setengah tingkat di bawah Vietnam.

Bahkan belakangan Indonesia juga mulai kerepotan menghadapi Kamboja dan Myanmar. Jika dulu selalu menang mudah dengan skor besar, menurunkan pemain pelapis pula, kini bisa menang tipis saja harus dengan susah payah.

Ingat lagi, keempat negara di atas berasal dari kawasan mainland Asia Tenggara. Dan bukan hanya Indonesia anggota AFF dari kawasan archipelago yang merasakan kerepotan setiap kali berhadapan dengan Thailand dan Vietnam.

Betul Singapura bisa menahan imbang Vietnam di fase grup Piala AFF 2022. Namun ingat juga skornya o-0, di mana artinya para penyerang Negeri Singa tidak mampu menjebol gawang Vietnam. Sedangkan Park Hang-seo menurunkan mayoritas pemain pelapis saat itu.

Pendek kata, saya ingin mengatakan jika perbedaan kekuatan dan kualitas di antara negara-negara archipelago dengan negara-negara mainland kian menjauh. Atau lebih spesifiknya lagi, kekuatan trio Indonesia-Malaysia-Singapura versus duo Thailand-Vietnam.

Kita sebut saja jomplang, sebab memang demikianlah adanya. Ini dibuktikan dengan gelar juara Piala AFF (juga cabang sepak bola SEA Games) yang selalu jatuh ke tangan Thailand atau Vietnam dalam empat perhelatan terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun