Thailand sendiri sempat memimpin klasemen grup hingga pertandingan kedua. Sayang, posisi tersebut lepas kala menghadapi Oman di pertandingan penentuan, Senin (19/9/2022) dini hari WIB. Thailand kalah tipis 0-1 sehingga tergusur ke peringkat 2 klasemen akhir akibat kalah head-to-head.
Dengan modal selisih gol +3, peluang Thailand untuk lolos sebagai salah satu runner-up grup cukup mengandung risiko. Masih sangat tergantung pada hasil-hasil di Grup A dan juga Grup H.
Di Grup I, Singapura dan Kamboja dipastikan tersingkir karena masing-masing hanya mampu mengumpulkan 2 dan 1 poin. Keduanya berurut-urutan  nangkring di peringkat 3 dan 4 klasemen akhir.
Meski berakhir sebagai juru kunci grup, penampilan Kamboja sangat bagus. Bayangkan saja, mereka hanya kalah tipis 0-1 dari Lebanon. Sebagai perbandingan, Singapura yang selama ini dinilai lebih kuat malah dibantai 1-6 oleh lawan sama.
Ketika menghadapi tuan rumah grup Tajikistan di partai terakhir, Kamboja juga kalah dengan marjin ketat: 1-2. Satu-satunya poin mereka dapat kala menahan imbang Singapura 1-1, yang juga terhitung hasil mengejutkan.
Brunei Paling Apes
Di antara tim-tim AFF, agaknya Brunei Darussalam yang bernasib paling apes. Hasil undian membuat anak-anak asuhan Abdolsamad Marfavi bak pelanduk di tengah kepungan gajah yang mengisi Grup J.
Kumpulan gajah Asia yang mengepung Brunei itu bernama Iran, Kyrgyztan dan Uni Emirat Arab. Alhasil, bukan hanya tersingkir, Brunei jadi bulan-bulanan dan lumbung gol bagi tiga kontestan lain. Tidak sekadar kalah, tetapi dipermalukan.
Uni Emirat Arab yang mengawali pembantaian terhadap Brunei di partai pertama. Skornya 5-0, sudah terhitung besar tetapi ternyata malah jadi yang terkecil dibanding jumlah gol yang disarangkan Iran dan Kyrgyztan.
Dua hari berselang, giliran Iran yang berpesta 8-0 ke gawang Brunei. Penyerang Amir Ebrahimzadeh mencetak glut alias 5 gol dalam pertandingan ini. Lebih hebatnya lagi, 3 di antara kelima gol itu tercipta hanya dalam rentang waktu 7 menit!
Terakhir, Brunei kembali dibantai kala menghadapi tuan rumah grup Tajikistan. Skornya sangat mencolok, yakni 0-6. Berkat setengah lusin gol ini peluang Tajikistan untuk lolos ke putaran final dari jalur runner-up terbaik jadi tambah besar.
Sementara Brunei menjadi satu-satunya kontestan asal Asia Tenggara yang mengakhiri kualifikasi dengan catatan 0 poin dan 0 gol. Seolah penegas bahwa perkembangan sepak bola negerinya Sultan Hasanal Bolkiah tersebut tidak pernah ke mana-mana.