Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Panjang Lagu Kebangsaan "God Save The King"

13 September 2022   14:45 Diperbarui: 13 September 2022   14:52 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Kerajaan di balkon Istana Buckingham semasa Ratu Elizabeth II masih hidup. FOTO: Getty Images via Classicfm.com

LAGU kebangsaan Inggris langsung berubah begitu Raja Charles III naik takhta menggantikan mendiang Ratu Elizabeth II. Namun perubahan ini justru merupakan kembalinya versi asli dari anthem berusia ratusan tahun tersebut.

Kamis, 15 Juni 2022, jadi kali terakhir lagu God Save The Queen berkumandang di pertandingan sepak bola internasional. Kala itu timnas Inggris menjamu Hungaria di Stadion Molineux, dalam lanjutan UEFA Nations League 2022.

Seolah menjadi sinyal pemberitahuan bahwa Ratu Elizabeth II bakal mangkat, fans Inggris membawa pulang duka mendalam usai laga itu. Pasalnya, secara mengejutkan Harry Kane, cs. takluk 0-4 dari tamunya.

Sebagaimana kita ketahui, Sang Ratu meninggal dunia pada 8 September 2022 lalu. Sejak saat itu pula Pangeran Charles Philip Arthur George sebagai putera mahkota naik takhta menggantikan mendiang ibunya, bergelar Raja Charles III.

Karena ratu berganti raja, maka lagu kebangsaan God Save The Queen tidak lagi cocok sebagai puja-puji bagi penguasa kerajaan. Lirik dan judulnya harus diubah dari 'queen' menjadi 'king'. Sehingga jadilah God Save The King.

Lagu versi baru ini sudah mulai dinyanyikan sejak Pangeran Charles memproklamasikan diri secara resmi sebagai Raja Charles III, penguasa baru Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, di Istana St. James pada 10 September 2022.

Senin (12/09/2022) lalu, Raja Charles III didampingi Permaisuri Camilla Parker Bowles beraudiensi dengan para anggota House of Lords dan House of Commons di Westminter Hall, London. Di akhir acara, hadirin menyanyikan God Save The King.

Matchday kelima UEFA Nations League pada 24 September 2022 nanti bakal jadi kali pertama sejak 1952, para pemain timnas Inggris menyanyikan God Save The King sebagai lagu kebangsaan.

Baru, Tetapi Lama

Meski terlihat sebagai adaptasi dari pendahulunya, God Save The King sejatinya merupakan versi asli lagu resmi kerajaan. Justru God Save The Queen adalah hasil modifikasi yang baru muncul sejak Ratu Victoria menduduki takhta Britania Raya pada 20 Juni 1837 .

Penggantian lirik lagu resmi kerajaan di era Ratu Victoria (1837-1901) bukanlah yang pertama. Sebelumnya sudah pernah berganti beberapa kali, terutama agar dapat terus sesuai dengan sosok raja atau ratu yang tengah menduduki takhta kerajaan.

Mengutip laman resmi kerajaan, lagu God Save The King pertama kali diperdengarkan kepada khalayak pada September 1745. Artinya, lagu God Save The King telah berusia ratusan tahun dan mulai dipergunakan secara luas ketika Raja George II (1727-1760) bertakhta.

Sayang, siapa komposer serta pencipta liriknya tidak terlacak. Lagu ini dianggap sebagai lagu rakyat Inggris dan memiliki beberapa versi, sebelum kemudian "dibakukan" menjadi seperti yang kita dengar sampai sekarang.

Namun demikian ada dugaan jika lagu ini sudah dibuat pada masa Raja George I (1414-1427). Anggapan yang bisa jadi benar, mengingat George I adalah penguasa laki-laki pertama di era bersatunya Inggris dan Skotlandia membentuk Kerajaan Britania Raya dan Irlandia.

Entah apakah dibuat di masa George I atau George II, yang jelas lagu ini ditujukan sebagai sebuah pujian bagi Sang Raja. Karena itu liriknya dimulai dengan ungkapan "God save great George, our King".

Versi asli tersebut tetap dipertahankan meski Raja George II mangkat pada 25 Oktober 1760. Alasannya, raja-raja yang meneruskan tampuk kekuasaan sama-sama bernama asli sekaligus memakai nama takhta George, yakni George III (1760-1820) dan George IV (1820-1830).

Terus Menyesuaikan

Barulah ketika Raja George IV mangkat pada 26 Juni 1830, terjadi perubahan pertama pada lirik lagu God Save The King. Pasalnya, adik mendiang Raja George IV yang meneruskan kekuasaan memakai nama takhta berbeda.

Nama asli raja penerus Raja George IV tersebut adalah William Henry. Saat kemudian dikukuhkan sebagai pengganti sang kakak memimpin kerajaan, beliau memakai gelar William IV.

Karena rajanya tidak lagi bernama George, lirik "God save great George, our King" diganti menjadi "God save our gracious, our King". Frasa "great George" diganti menjadi "our gracious" agar sesuai dengan raja-raja yang tidak bernama George seperti Raja William IV.

Versi ini bertahan hingga Raja William IV berpulang pada 20 June 1837. Karena mendiang raja tak punya anak resmi yang diakui kerajaan, sementara saudara-saudaranya sudah mendahului wafat, maka hak atas takhta jatuh pada keponakannya yang bernama Alexandrina Victoria.

Ratu Victoria menjadi penguasa perempuan kedua di era Britania Raya. Seiring dengan naiknya Sang Ratu, lagu resmi kerajaan sekali lagi mengalami perubahan. Namun tidak banyak, hanya mengubah kata "king" di sepanjang lagu menjadi "queen". Juga kata ganti laki-laki "him" menjadi "her".

Sejarah lantas mencatat Ratu Victoria sebagai penguasa terlama sepanjang sejarah. Dinobatkan sebagai Ratu Britania Raya dan Irlandia pada usia 18 tahun, Sang Ratu menduduki takhta hingga 63 tahun 7 bulan lamanya.

Sepeninggal Ratu Victoria, naiklah putera tertua beliau yang telah berstatus putera mahkota selama nyaris 60 tahun: Raja Edward VII (1901-1910). Judul dan lirik lagu resmi kembali berganti dari "queen" dan "her" menjadi "king" dan "him".

Versi ini bertahan hingga lebih dari setengah abad. Para penerus Raja Edward VII semuanya laki-laki, sehingga tidak ada yang perlu diubah pada judul dan lirik lagu God Save The King.

Barulah ketika Raja George VI (1936-1952) wafat dan puteri pertamanya Elizabeth Alexandra Mary naik takhta sebagai Elizabeth II, lagu resmi kerajaan harus kembali dimodifikasi. God Save The Queen lantas berkumandang sejak 1952 hingga 70 tahun kemudian.

Kini, Ratu Elizabeth II telah tiada. Penggantinya adalah Raja Charles III. Ratu digantikan raja.

Seperti yang sudah-sudah, pergantian ratu ke raja membuat lagu resmi kerajaan lagi-lagi harus disesuaikan. Judul dan liriknya balik ke versi asli pada saat pertama kali diperdengarkan 277 tahun lalu, yakni God Save The King.

God save our gracious King,
Long live our noble King,
God save the King!
Send him victorious,
Happy and glorious,
Long to reign over us,
God save the King!
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun