Selain kesamaan gaya permainan, transfer kedua pemain juga sama-sama rendah biaya. Liverpool hanya perlu memindahkan saldo kas klub sebesar GBP 5 juta pada Fulham untuk memboyong Carvalho.
Dulu, Liverpool memboyong Coutinho dari Internazionale Milano pada Januari 2013 seharga GBP 8,5 juta saja. Banderol yang layak membuat Inter Milan menyesal jika mengingat kontribusi si pemain bagi LFC setelah kepindahan itu.
Pesepak bola kelahiran Rio de Janeiro itu memang hanya mencetak 3 gol dari 13 kali merumput di musim perdananya bersama Liverpool. Namun pada musim 2013/14, rasa-rasanya tidak ada penonton Liga Inggris yang tidak dibuat berdecak kagum oleh aksi Coutinho.
Coutinho adalah contoh pembelian berbiaya kecil tetapi berdampak besar bagi tim. Kedatangannya tidak terlalu menguras kas, tetapi performanya di atas lapangan mampu mengangkat level permainan sehingga klub bertengger di papan atas.
Harapan serupa agaknya ditumpukan pada Carvalho. Badai cedera dan kelelahan yang tengah menghantui Liverpool dapat dijadikan momentum bagi Klopp untuk memberi kesempatan lebih bagi gelandang muda tersebut.
Selama ini sang manajer hanya menurunkan Carvalho sebagai pengganti, termasuk kala ditaklukkan Man. United di Old Trafford kemarin. Meski tak terlalu lama di atas lapangan, pengamat menilai gelandang 19 tahun tersebut tampil bagus.
Kita lihat saja, akankah Klopp menurunkan Carvalho sebagai starter dalam pertandingan melawan Bournemouth akhir pekan nanti. Jika iya, menarik juga untuk ditunggu apakah pemain satu ini memang layak menyandang sebutan The Next Philippe Coutinho.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H