Namun kemudian rasa benci itu melebar untuk seluruh Yahudi dan orang Israel. Dari semula bersifat politik yang berbalut dengan dogma keyakinan, untuk menghindari penyebutan 'agama', kebencian tersebut lantas meluas hingga ke berbagai bidang. Termasuk pula sepak bola.
Maka, tidaklah mengherankan jika kepastian Israel sebagai kontestan Piala Dunia U20 2023 menjadi topik serius di Indonesia. Mereka yang menolak keras kedatangan timnas Israel bahkan sudah berancang-ancang mengepung bandara dan memblokade jalan.
Ada pula yang melancarkan kampanye di media sosial. Salah satu yang sempat saya baca adalah utas Gerakan BDS Indonesia di Twitter. Dalam utas tersebut BDS Indonesia mengupas bahwa sepak bola Israel dipenuhi aksi-aksi pelanggaran HAM.
Mulai dari partisipasi klub-klub asal pemukiman ilegal Israel di kawasan Tepi Barat Palestina di liga domestik, menghalang-halangi kegiatan atlet-atlet Palestina di kancah internasional, hingga aksi brutal sniper Israel menembaki atlet-atlet Palestina di Jalur Gaza pada 2018.
Mengapa Indonesia perlu MENOLAK Timnas Israel untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 2023 mendatang?
Berikut ini penjelasannya pic.twitter.com/jwByFDAjxw--- Gerakan BDS di Indonesia (@GerakanBDS_ID) June 26, 2022
Dampak Buruk
Tentu saja tidak semuanya setuju dengan utas Gerakan BDS Indonesia tersebut. Banyak netizen yang mengingatkan, jika sampai Indonesia menolak partisipasi Israel di Piala Dunia U20 2023, maka siap-siap saja mendapat sanksi dari FIFA.
Sekali aksi boikot timnas Israel benar-benar dilakukan, FIFA tak akan tinggal diam. Sepak bola Indonesia bakal dibekukan (lagi), mengulang apa yang menimpa PSSI pada 30 Mei 2015.
Ingat pula, efek skorsing FIFA berlaku seketika. Ambil contoh India yang dibekukan beberapa hari lalu. Sejak saat rilis resmi diumumkan FIFA di laman resmi mereka, mulai hari itu pulalah sepak bola India di level internasional beku.
Sama halnya India kini, Indonesia tujuh tahun lalu juga tidak boleh mengikuti semua agenda internasional di bawah asosiasi FIFA dan AFC. Larangan berlaku baik di level klub maupun tim nasional.