Setelah era Di Stefano, tidak ada lagi pemain yang bisa membela dua negara berbeda di event FIFA. Aturan melarang perpindahan pemain dari satu negara ke negara lain. Sekali sudah membela sebuah timnas, maka selamanya harus bersama timnas tersebut.
Karena itulah pemain-pemain naturalisasi seperti Tony Cussell, Jhonny van Beukering atau Sergio van Dijk tidak akan pernah bisa lagi membela timnas Belanda. Itu andaikata mereka suatu saat nanti mendapat panggilan membela negara kelahiran.
Demikian sebaliknya dengan Ronaldo Kwateh. Sekali dia sudah membela timnas Indonesia di level senior, tertutup sudah jalan baginya untuk membela timnas Liberia yang merupakan negara asal-usul ayahnya.
Alasan Politis
Pengecualian tentu saja diberlakukan dalam regulasi ini. Misalnya yang paling umum adalah kondisi dan situasi politik dalam negeri yang mengakibatkan perubahan status sebuah negara anggota FIFA.
Kompasianer gila bola yang seumuran saya pasti tahu kalau di Piala Dunia 1998 ada negara peserta bernama Yugoslavia. Nama lengkap negara tersebut adalah Federal Republic of Yugoslavia.
Anggota skuat FR Yugoslavia waktu itu antara lain Sinisa Mihajlovic, Predrag Mijatovic, Savo Milosevic, Dejan Stankovic dan Darko Kovacevic. Nama-nama yang malang-melintang di liga-liga top Eropa hingga dasawarsa 2000-an awal.
FR Yugoslavia sebetulnya adalah federasi yang terdiri atas tiga negara: Serbia, Montenegro dan Kosovo. Ini entitas yang boleh dibilang 'sisa' Yugoslavia sebelumnya, yakni Socialist Federal Republic of Yugoslavia yang beranggotakan lebih banyak negara..
SFR Yugoslavia pecah pada 1992 kala empat negara anggotanya menyatakan diri merdeka. Tinggallah Serbia dan Montenegro, plus Kosovo di bawah kendali Serbia, yang lantas membuat entitas baru bernama FR Yugoslavia.
Bertahun-tahun kemudian FR Yugoslavia pecah lagi dan berubah nama menjadi Serbia-Montenegro. Karena itu meski namanya baru muncul di Piala Dunia 2006, Serbia-Montenegro tidak bisa dibilang debutan. Mereka hanya ganti nama.
Sebulan sebelum gelaran Piala Dunia 2006, digelar referendum yang menghasilkan pemisahan Serbia dan Montenegro menjadi dua negara terpisah. Republik Montenegro dideklarasikan pada 3 Juni 2006, delapan hari sebelum timnas Serbia-Montenegro memainkan partai pertamanya di Piala Dunia tahun itu.
Cap Dua Negara
Perubahan politis seperti inilah yang membuat beberapa pemain eks Yugoslavia jadi terlihat pernah membela beberapa negara berbeda. Pemain yang pernah membela Yugoslavia, kemudian tampil bersama negara barunya.