Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Eks Persib Bandung Membawa Indonesia ke Piala Dunia

24 Juni 2022   09:09 Diperbarui: 24 Juni 2022   09:37 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepercayaan diri Aditya kembali pulih. Dia bisa memainkan olah raga panggilan jiwanya lagi, sepak bola. Ketika kemudian INAF/PSAI mengadakan seleksi timnas sepak bola amputasi, Aditya turut serta dan dinyatakan lolos.

Pada perjalanannya, Aditya dipercaya memegang ban kapten timnas amputasi. Dunia yang semula telah dia anggap runtuh, kembali memberikan harapan pada Aditya. Bunga-bunga dalam impiannya kembali bermekaran.

Pemain Indonesia melakukan sujud syukur dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022 di Dhaka, Bangladesh. FOTO: PSAI via BBC
Pemain Indonesia melakukan sujud syukur dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022 di Dhaka, Bangladesh. FOTO: PSAI via BBC

Lolos Piala Dunia

Timnas PSAI mengikuti Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022 Zona Asia Timur di Dhaka, Bangladesh, pada Maret lalu. Meski berangkat dalam kondisi penuh kekurangan, utamanya perkara dana, Aditya dan kawan-kawan tetap menunjukkan permainan terbaik. Semangat mereka tidak patah.

Hasilnya, tim tuan rumah Bangladesh mereka bantai dengan skor telak: 8-0. Aditya, dkk. seolah tidak mau kalah dengan timnas asuhan Shin Tae-yong yang menggebuk Nepal 7-0 di Kualifikasi III Piala Asia 2023.

Tak hanya atas Bangladesh, kemenangan juga diraih kala meladeni tetangga sebelah rumah, Malaysia. Skor 3-0 tercipta bagi kemenangan Indonesia. Dua kemenangan ini cukup untuk mengamankan satu tiket ke putaran final yang akan digelar di Turki, Oktober mendatang.

Bagi Aditya, tampil di Piala Dunia jelas sebuah impian besar yang tak disangka-sangka dapat menjadi kenyataan. Sesuatu yang bahkan tidak berani dia bayangkan saat masih merintis karier di sepak bola non-disabilitas.

Namun Aditya tidak ingin cepat berpuas diri. Bersama rekan-rekannya yang lain di timnas Garuda Inaf, dia bertekad memberikan penampilan terbaik di Turki. Mereka ingin mengulangi kesuburan saat melakoni kualifikasi.

Selain itu Aditya punya impian lain yang tak kalah besar. Dia bercita-cita mendirikan sekolah sepak bola amputasi. Baginya, sepak bola adalah olah raga bagi semua kalangan tanpa batasan apa pun. Siapa saja, kondisi apa pun harus bisa bermain.

"Sepak bola itu untuk semua, enggak ada itu diskriminasi dan perbedaan," ujar Aditya, seperti dikutip dari BBC Indonesia.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun