Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenang 36 Tahun Gol Paling Kontroversial Sejagat - Varia Sepak Bola 02

22 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 22 Juni 2022   06:49 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan tanya bagaimana reaksi orang Inggris membaca pernyataan tersebut. Luka yang hingga kini masih menganga lebar. Belum sembuh.

Sebagai bukti, ketika Maradona berkunjung ke Tunisia dan bertemu dengan Ali pada Agustus 2015, media Inggris ramai-ramai mengangkat foto kedua sosok tersebut tengah berpelukan. Tentu saja untuk memberi kecamam.

The Telegraph bahkan menyebut Ali sebagai "eternal friend", sahabat abadi Maradona (sumber).

Saat itu Maradona memberi hadiah berupa jersey Argentina lengkap dengan tanda-tangannya kepada Ali. Tindakan yang membuat media Inggris kembali mengulang kisah terciptanya gol pertama Maradona ke gawang Shilton 36 tahun lalu.

Eks wasit Ali bin Nasser menunjukkan foto-foto saat Maradona menemuinya. FOTO: Getty Images via BBC
Eks wasit Ali bin Nasser menunjukkan foto-foto saat Maradona menemuinya. FOTO: Getty Images via BBC

Momen Mengesankan

Orang-orang yang terlibat langsung dengan kejadian tersebut mengabadikannya dengan cara masing-masing. Kiper Peter Shilton jelas merupakan sosok yang memiliki kesan paling mendalam tentang gol Maradona itu.

Seumur-umur menjadi penjaga gawang, baru kali itulah Shilton merasakan sakitnya kebobolan sebuah gol. Apalagi penyebabnya kalau bukan karena gol itu dicetak dengan tangan. Di ajang semeriah Piala Dunia pula.

Maka ketika meluncurkan biografi di tahun 2004, Shilton memajang foto Maradona saat mencetak gol kontroversial tersebut di sampul belakang. Bukan untuk mengenang, tetapi menyindir tentu saja.

Kelak di kemudian hari Silton mendeskripsikan Maradona sebagai seorang pesepak bola hebat, tetapi tidak memiliki jiwa kesatria (sumber). Tidak sportif kalau menurut istilah olahraga.

Apa pun itu, saking bersejarahnya peristiwa ini kaus yang dikenakan Maradona saat mencetak gol kontroversial tersebut dihargai sangat mahal oleh kolektor memorabilia. Kaus ini terjual seharga 7,1 juta poundsterling atau USD 9,3 juta, kira-kira setara Rp 128.802.670.662.000,02 (sumber).

SERATUS DUA PULUH DELAPAN TRILIUN LEBIH! Tak heran jika kaus Maradona ini menjadi memorabilia olahraga termahal sampai sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun