Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manajemen Pascapanen Tomat Menunjang Pertanian Berkelanjutan

5 Juni 2024   14:41 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:08 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pristy Christiana (2024)

Arah, et al. (2016) mengemukakan bahwa pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari timbulnya panas berlebih di lahan. Untuk mencegah timbulnya panas berlebih di lahan, perlu dilakukan proses pendinginan awal (precooling). Shahi, et al. (2012) menyatakan bahwa pendinginan awal meminimalkan efek aktivitas mikroba, metabolisme, laju respirasi dan produksi etilen, mengurangi laju pematangan, kehilangan air, serta pembusukan. 

Salah satu cara yang dilakukan pada proses pendinginan awal adalah dengan mencelupkan buah ke dalam air dingin (hydrocooling) yang dicampur dengan disinfektan seperti Tiabendazol dan Natrium Hipoklorit. Metode ini efektif dalam menghilangkan panas lapangan sekaligus meminimalisir mikroba.

Salah satu proses penting dalam pascapanen tomat adalah penyortiran dan grading. Penyortiran adalah pemindahan tomat yang busuk, rusak, atau sakit dari buah yang sehat. Tomat yang rusak atau sakit dapat menghasilkan etilen dalam jumlah besar dan mempengaruhi buah di sekitarnya. 

Rupanagudi, et al. (2014) mendeskripsikan grading sebagai upaya untuk mengkategorikan tomat berdasar warna, ukuran, dan tingkat kematangan. Setelah proses penyortiran dan grading, kemudian dilakukan pengemasan. Beberapa bahan kemasan yang digunakan adalah:  peti kayu atau plastik, kotak kardus, keranjang anyaman, karung nilon atau goni, kantong plastik, plastic wrapping dan styrofoam (Idah, et al., 2007).

Penggunaan transportasi yang tepat untuk mengangkut produk tomat tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam penanganan pascapanen. 

Idah, et al. (2007) mengemukakan bahwa selama pengangkutan, produk harus dimobilisasi dengan pengemasan dan penumpukan yang tepat untuk menghindari pergerakan atau getaran berlebih. Getaran yang berlebihan ini dapat menimbulkan gesekan antar buah tomat sehingga menyebabkan luka atau cedera mekanis. Miller (2002) berpendapat bahwa efek dari cedera mekanis pada buah dapat menurunkan kualitas dan umur simpan tomat.

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas  Pascapanen Tomat

Tomat termasuk buah klimakterik, dimana terjadi peningkatan respirasi (respiration burst) yang menyertai atau mendahului proses pemasakan serta tanggap terhadap etilen. 

Raison and Lyons (2006) mengungkapkan bahwa setelah dipanen, tomat masih tetap hidup dan berfungsi sebagaimana jaringan hidup. Ledakan klimakterik etilen dapat memicu pematangan penuaan tomat selanjutnya. Tujuan dari praktek penanganan pascapanen adalah mengelola konsentrasi dan waktu sintesis etilen sehingga tomat sampai ke konsumen dengan kualitas yang optimal. 

Beckles (2012) berpendapat bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas tomat setelah panen diantaranya: temperatur, kelembaban udara, aplikasi Calcium Clorida, kombinasi gas, dan penanganan fisik.

Temperatur merupakan faktor krusial pada penanganan pascapanen tomat dalam menjaga kesegaran dan kualitasnya. Paull (1999) mengemukakan bahwa menyimpan tomat pada temperatur rendah sekitar 20 oC akan memperlambat aktivitas metabolisme dan memberikan lebih banyak waktu untuk perlakuan pascapanen selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun