"Bu, kenapa ya orang susah seperti kita selalu direndahkan orang ?" tanya seorang anak laki-laki yang bernama Anto terhadap ibunya.
Bu Rasmi, yang sedang menjerang air seketika menoleh,"Kenapa kamu ngomong begitu ?"
"Kemarin aku di sekolah dimarahin orang kaya, gara-gara aku memegang mobil orang itu," jawab Anto dengan wajah murung.
Mendengar cerita anaknya, mata Bu Rasmi berkaca-kaca. Ia meraih tangan anaknya, lalu mendekap tubuh kurus itu.
"Maafkan Ibu, Nak. Belum bisa memberikan yang layak untuk kamu," ucapnya dengan air mata yang mulai luruh.
"Bu, nanti kalo sudah besar, aku pengen jadi orang kaya, biar bisa beli mobil dan punya rumah yang bagus."
Bu Rasmi semakin tergugu mendengar omongan anaknya itu, hatinya terasa perih bagai tersayat sembilu. Ia sadar, selama ini dirinya belum bisa memberikan yang layak untuk buah hatinya tersebut. Apalagi sejak suaminya meninggal karena tenggelam di laut ketika sedang mencari ikan. Tangisnya semakin pecah sambil memeluk sang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Ibu selalu mendo'akanmu nak, agar kelak kamu menjadi orang yang sukses. Sehinggakamu bisa hidup enak, dan bahagia. Tidak seperti sekarang," ucap Bu Rasmi di sela-sela isak tangisnya.
"Kata orang, kalo mau jadi orang kaya itu gampang,"
Seketika Bu Rasmi diam,"Maksudmu ? Gampang gimana, Nak ?"
Anto mendongak menatap ibunya.