Karena kebutuhan makan rakyat tak pakai prosedur dan mekanisme yang formal itu. Makin lama pemerintah mendistribusikan bantuan sosial, makin melaratlah rakyat kalau disuruh berdia diri di rumah. Ayo, logislah kita berfikir, jangan curang sejak berfikir. Rakyat itu butuh diayomi pemerintah.Â
Tidak salah itu, dimana pemerintah hidup dan dibiayai dengan uang rakyat juga. Menanggapi situasi Covid-19, rakyat berharap pemerintah berlaku adil.Â
Jangan disatu sisi melarang rakyat keluar rumah, namun disisi yang lain pemerintah lamban dalam menyalurkan bantuan untuk rakyat. Kalau itu dilakukan, berarti pemerintah sama saja membunuh rakyatnya secara pelan-pelan.
Pemerintah dengan cara itu membuat rakyat mati kelaparan, bukan karena Covid-19. Nauzubillah min zalik. Ajakan pemerintah untuk melawan Covid-19 harus dibuktikan dengan keseriusannya mengedukasi rakyat, melakukan literasi, selanjutnya mempercepat bantuan pangan kepada rakyat.Â
Jangan menyiksa rakyat dengan ketakutan-ketakutan informasi bahaya Covid-19, yang membuat rakyat pakin, tidak tenang. Sementara itu pemerintah menegakkan aturan seperti dalam situasi yang normal, tidak boleh menerapkan sesuatu yang anomali.
Penjarahan bisa terjadi, ketika pemerintah lamban. Selain itu, rakyat juga mengharapkan adanya informasi dan perintah yang satu, yaitu datangnya dari Presiden lalu diterjemahkan luas oleh pembantu-pembantuanya.Â
Bukan menerjemahkan sesuka hati, kemudian menghilangkan substansi dari apa yang disampaikan Presiden. Contoh yang nampak adalah soal aktivitas ekonomi, yang disampaikan Presiden agar tetap berjalan biasa.
Namun, dilapangan malah terjadi penindakan bagi rakyat yang melakukan aktivitas ekonomi. Berjualan takjil dilarang, fenomena ini kita temui di Kota Manado.Â
Begitu miris, boleh saja terjadi di Provinsi atau Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia. Pemerintah punya tantangan besar saat ini dalam menghentikan gelombang pengangguran yang terus bergerak.
Jangan dianggap problem-problem yang terlintas di depan mata kita sebagai sesuatu yang tak ada pengaruhnya. Ini fakta sosial hari ini, dan bukan main-main.Â
Pemerintah harus lebih serius lagi memecahkan problem akibat Covid-19, jika lamban, salah mengaturnya maka berpotensi melahirkan pople power. Rakyat akan kompak melawan pemerintah, karena kenapa, mereka telah kelapara secara berjamaah. Disinilah bahayanya. Kemarahan rakyat akan membuncah, bila mereka merasa diabaikan pemerintah.