Mohon tunggu...
Bunga JelitaTrianti
Bunga JelitaTrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Mercu Buana

43221010112 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - S1 Akuntansi Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

(A-301)_Kuis1- Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Pemikiran Mahatma Gandhi

5 April 2023   22:36 Diperbarui: 5 April 2023   22:42 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak 

NIM: 43221010112

Nama: Bunga Jelita Trianti 

Universitas Mercu Buana 

Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi 

Gambar 2 Dokumen Pribadi 

Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mahatma Gandhi merupakan seorang tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan India dengan berani menentang kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Inggris, serta berusaha mewujudkan dan memperjuangkan keadilan bagi seluruh rakyat India. 

Mahatma Gandhi dikenal sebagai seorang sosok yang memimpin rakyat India untuk lepas dari belenggu penjajahan Inggris dan menjadi salah satu pemimpin India yang dikenal sebagai tokoh dengan penuh kedamaian. Mahatma Gandhi lahir di Porbandar, khatiawar Gujarat bagian India Utara pada tanggal 2 Oktober 1869. 

Gandhi sebagai anak bungsu dari istri keempat sang ayah dan dibesarkan di keluarga yang menganut agama Hindu dengan penyembahan dewa wisnu yang kuat. Keluarga Gandhi berasal dari kasta Bania dari sekte Vaishnav, termasuk golongan Waisya, dan sejak dulu sudah menjadi pedagang. 

Selain itu ayahnya bernama Kramchand Ghandi yang dikenal dengan kaba gandhi merupakan seorang diwan atau Perdana Menteri Rajasthanik di negara bagian Porbandar pada masa kekuasaan Imperium Inggris. Sedangkan ibunya bernama Putlibai seorang ibu rumah tangga biasa sebagai istri keempat dari Karamchand. 

Sedari kecil Gandhi dibentuk oleh ibunya yang sangat religious sebagai anak yang taat beragama. Pergi ke kuil dan rajin melaksankan puasa menjadi rutinitas keseharian ibunya. Pengalaman dari ibunya inilah yang membuat Gandhi pertama kalinya bersentuhan dengan spiritualitas.

Seiring beranjak dewasa Mohandas Karamchand Gandhi mulai tertarik untuk menjadi dokter, dan ingin belajar tentang kedokteran setelah meyelesaikan sekolah, Namun ayahnya berharap dia menjadi Menteri utama. Pada tahun 1888 Gandhi memutuskan untuk mengambil Pendidikan dan belajar hukum di London sesuai dengan permintaan ayahnya. Gandhi menjadi salah satu pemuda yang beruntung bisa belajar disana. 

Namun selama belajar disana Gandhi mengalami kesulitan beradaptasi dengan transisi ke budaya barat karena religiusitasnya ditambah lagi ibunya yang khawatir akan menjerumuskannya ke dalam kebiasaan gaya hidup barat yang kurang bermoral. Dari segi Pendidikan Gandhi mendapatkan pengalaman bisa terlibat pada Gerakan vegetarian dan berhubungan dengan Theosophical Society yang berdiri di tahun 1975 sehingga mendorong minatnya pada agama. 

Gandhi berhasil menjadi lulusan Fakultas Hukum University College, London dengan sukses menjadi pengacara di tahun 1891 dan Kembali ke India bekerja selama dua tahun sebagai pengacara dengan membuka praktik di Bombay,namun praktik Gandhi mengalami hambatan dan tidak begitu berhasil dengan yang diharapkan. Gandhi lantas berangkat ke Durban, Afrika Selatan pada tahun 1893 bekerja untuk sebuah biro hukum India. Perjalanannya ke Afrika Selatan mendapatkan dirinya dan kawan sebangsanya diperlakukan sebagai ras yang lebih rendah atau mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid oleh orang kulit putih Afrika Selatan.

Dari pengalaman semacam itu membangkitkan semangatnya untuk memperjuangkan keadilan sosialnya. Gandhi pun segera terlibat dalam perjuangan hak-hak warga India di Afrika Selatan dan dia memutuskan tinggal lebih lama disana untuk mendukung minoritas orang India dalam perjuangan mereka untuk hak-hak sipil mereka. Gandhi tinggal di Afrika Selatan sampai tahun 1914 dan memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut dengan membentuk sebuah Gerakan non kekerasan. 

Gandhi baru kembali ke India setelah beberapa tuntutan warga India dikabulkan oleh pemerintah Afrika Selatan. Kemudian Ketika dia mulai Kembali ke India, Gandhi segera terjun ke lapangan yang lebih rumit, yaitu perjuangan India untuk menuntut otonomi. Gandhi menerapkan Satyagraha dan mengkampanyekan perlawanan pasif terhadap Inggris. 

Satyagraha pun diterima dengan antusias yang luas di seluruh India dan mendapatkan banyak pengikut. Gandhi pun disambut dengan riuh bagaikan pahlawan di India, karena apa yang dilakukannya di Afrika Selatan sudah tersebar ke dunia Internasional. Kemudian Gandhi dikenal sebagai pemimpin Gerakan pembebasan nasional yang berjuang meraih kemerdekaan dan kebebasan dari belenggu kekuasaan kolonial Inggris. Sehingga dalam hal ini pada tahun 1947 kemerdekaan India berhasil di deklarasikan. 

Adapun perjuangan yang Gandhi lakukan di sini, seperti memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, memperjuangkan hak asasi manusia, memperjuangkan hak-hak rakyat miskin, berjuang untuk rekonsiliasi antara umat muslim dan umat Hindu, dan melawan ekploitasi kolonial. Gandhi menganut agama Hindu sepanjang hidupnya namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama lain termasuk islam dan Kristen. Mahatma Gandhi selalu bersemangat menganjurkan untuk saling bertoleransi beragama. 

Seperti halnya dia menyatakan bahwa seluruh agama memiliki jalan yang berbeda, namun semua agama bersatu di titik yang sama. Karena memang pada akhirnya kita semua umat beragama akan mencapai tujuan yang sama. Diakhiri dengan wafatnya Mahatma Gandhi tanggal 30 Januari 1948 di New Delhi.

Pada tingkatan yang tinggi manusia akan melebur dan menyatu dengan tuhan. Tuhan menjadi penguasa dengan mengatur segalanya yang ada di semesta ini. Maka nikmatilah semua pemberian tuhan kepadamu. Melalui pemikiran Mahatma Gandhi bahwa sepanjang manusia masih berada di dalam badan jarak antara manusia dengan tuhan masih ada.

Adanya kegelisahan yang mendalam dari Mahatma Gandhi akan ketidaksempurnaan manusia yang bisa melakukan kesalahan. Berdasarkan kondisi dan situasi di dunia ini yang dihuni oleh berbagai macam bentuk dan karakter manusia. Adanya perbedaan ras, suku, agama, kesetaraan sosial, serta sifat dan perilaku dari masing-masing individual manusia dan berbagai macam kelompok, pola pikir yang unik serta kompleks. Dalam hal ini pemikiran Mahatma Gandhi akan merujuk pada teknologi.

Mahatma Gandhi ini seorang pemimpin ideologis yang berasal dari India, yang sering sekali dianggap sebagai pencipta adanya pendekatan teknologi tepat guna. Meskipun di masa itu Gandhi belum memberikan nama terkait konsep teknologi tepat guna, namun Gandhi sudah mulai mengusahakan penggunaan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal dan Sebagian besar teknologi berbasis pedesaan bisa membantu desa-desa yang ada di India supaya menjadi lebih mandiri. Berdasarkan pemikirannya, Mahatma Gandhi tidak setuju dengan ide yang mengenai teknologi hanya menguntungkan sebagian orang kecil saja dengan mengorbankan sebagian besar dari yang lain, termasuk penerapan teknologi yang menyebabkan banyak pengurangan tenaga kerja dan lebih mementingkan untuk meningkatkan keuntungan (profit). Kemudian di tahun 1925 Gandhi mendirikan The All India Spinners Association dan di tahun 1935 Mahatma Gandhi memutuskan untuk pensiun dari dunia politik untuk membentuk The All India Village Industries Association. Kedua dari organisasi tersebut menempatkan fokusnya dalam teknologi berbasis pedesaan yang mirip dengan Gerakan teknologi tepat guna yang tumbuh pesat selama beberapa dekade setelahnya.

Mengenai teknologi tepat guna secara umum dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, hemat energi, padat karya dan berkaitan erat dengan kondisi lokal. Teknologi tepat guna ini bisa digunakan dalam dua wilayah seperti dengan memanfaatkan teknologi paling efektif untuk kebutuhan daerah pengembangan, dan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan ramah sosial di negara maju. Dapat dikatakan sebagai teknologi tepat guna karena teknologi ini dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial politik dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Konsep dari teknologi tepat guna ini berfungsi sebagai payung bagi berbagai macam nama dari tipe teknologi yang sejenis. Berdasarkan tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah untuk dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang umumnya bisa meimbulkan banyak limbah bahkan mencemari linkungan. Teknologi tepat guna di masa modern ini menekankan bahwa teknologi tepat guna merupakan teknologi yang berbasis pada manusia penggunaanya.

Teknologi tepat guna sering didiskusikan dalam hubungannya sebagai alternatif proses transfer teknologi padat modal dari negara-negara industri maju ke negara berkembang. Teknologi tepat guna di negara maju sering kali merujuk pada teknik rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap sosial dan lingkungan. Teknologi tepat guna menjadi teknologi yang sederhana dan cocok bagi negara berkembang atau perkampungan yang kurang berkembang di negara industry maju. Sehingga penggunaan teknologi tepat guna ini paling sederhana dalam mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan di suatu tempat tertentu. Menurut Gandhi teknologi tepat guna merupakan mesin yang memiliki tujuan sendiri untuk selalu berbagi ruang dengan sesama manusia.

Dengan seiring perkembangan teknologi di era digitalisasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga memberikan banyak pengaruh dari perubahan teknologi yang mengakibatkan berubahnya pola kehidupan manusia di masa yang lebih modern. Segala macam kemungkinan yang diatur secara teknologi sangat diupayakan secara maksimal dan secara besar terjadi perubahan terhadap sistem kerja yang biasanya dilakukan secara manual kemudian secara perlahan beralih dengan adanya teknologi yang semakin canggih dan modern. Melihat fenomena yang terjadi khususnya di Indonesia ini sangat di khawatirkan dalam penggunaan teknologi,karena  kerap muncul terjadinya kesalahan yang akan berdampak buruk pada terjadinya ketegangan sosial. Sehingga akan membuat kinerja manusia menjadi tidak relevan lagi dan menjadi ancaman bagi peradaban manusia di dunia.

Gambar 2 Dokumen Pribadi 

Dokpri
Dokpri

Menurut Mahatma Gandhi Selain adanya kekhawatiran pada teknologi, terdapat kebermanfaatan teknologi diantaranya seperti:

  • Memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan pekerjaan
  • Memberikan keberlanjutan sepanjang hidup manusia dan di masa depan
  • Tidak menyingkirkan nilai-nilai kebaikan
  • Adanya proses yang positif antara memberi dan menerima teknologi dengan moral manusia
  • Adanya distribusi untuk semua manusia tanpa membedakannya

Serta Hindarilah Teknologi jika memberikan dampak negatif seperti:

  • Hanya untuk kesenangan diri dan kepentingan diri sendiri saja
  • Menjadikan manusia tidak berproduktif
  • Memberikan pengaruh terhadap psikologi perilaku
  • Menjadikan hidup menuju kegelapan
  • Memberikan perubahan citra dan identitas di tengah masyarakat

Terjadinya perkembangan teknologi di era modern ini, memberikan perubahan pada pola pikir manusia untuk mengembangkan ide-ide yang kreatif, dan selalu berinovasi dengan mulai melakukan banyak penemuan salah satunya di bidang teknologi informasi. Melalui peran teknologi informasi ini dapat membantu manusia untuk mendapatkan berbagai sumber informasi yang berasal dari media elektronik, media cetak, komunikasi hingga munculnya internet yang telah merobohkan tembok pembatas komunikasi antar manusia hingga antar negara. 

Hilangnya pembatas informasi membuat informasi yang masuk akan sangat banyak sehingga dalam hal ini perusahaan membutuhkan suatu sistem yang mengolah informasi tersebut menjadi sistem informasi. Munculnya teknologi informasi telah mempengaruhi bentuk dan substansi informasi, begitu juga dengan kemajuan teknologi informasi yang berdampak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan. 

Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian susbsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi terkait keuangan dan informasi lainnya yang diperoleh dalam proses rutin transaksi akuntansi.

Sistem Informasi Akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2014), Merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang digunakan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Terdapat lima komponen dalam sistem informasi akuntansi diantaranya seperti:

Sistem Informasi Akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2014), Merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang digunakan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Terdapat lima komponen dalam sistem informasi akuntansi diantaranya seperti:

  • People, (orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi)
  • Procedure, (susunan rangkaian aktivitas secara manual maupun terotomisasi dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data dengan cara yang sama)
  • Data, (proses-proses yang berisi informasi dalam perusahaan)
  • Software, (perangkat yang dipakai untuk memproses data perusahaan)
  • Information technology infrastructure, (komputer, peralatan pendukung untuk komunikasi jaringan)

Penggunan sistem Informasi akuntansi akan memberikan kemudahan bagi para manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang di percaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami, dan dapat teruji guna meningkatkan kualitas informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini menjadikan sistem teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi berguna sebagai penunjang perkembangan sistem informasi akuntansi. Dalam hal ini informasi akuntansi berhubungan dengan data keuangan di suatu perusahaan. Secara umum laporan keuangan yang dihasilkan terdiri dari Neraca, Laporan Rugi-Laba, Laporan Perubahan Modal, Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Terjadinya kesalahan ataupun ketidakakuratan dalam pencatatan sering terjadi dalam penyusunan laporan keuangan. Melihat kondisi tersebut di era modern sekarang ini banyak perusahaan yang beralih ke sistem informasi akuntansi (SIA) yang menggunakan pemanfaatan teknologi berbasis komputer yang dapat membantu proses pengumpulan informasi lebih cepat dan akurat. Namun dalam hal ini sumber daya manusia juga dibutuhkan sebagai penunjang pengoperasian sistem informasi akuntansi berbasis teknologi.

Penerapan sistem informasi akuntansi bertujuan untuk menambah nilai bagi bisnis suatu perusahaan seperti:

  • Dapat meningkatkan efisiensi
  • Memberikan informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya untuk memperbaiki pembuatan keputusan.
  • Dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan
  • Dapat memperbaiki penggunaan pengetahuan
  • Dapat mengurangi biaya, atau menambah atribut yang diinginkan konsumen

Penerapan sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Dengan melihat sistem teknologi yang diterapkan dapat sesuai dengan kemampuan dan tugas pemakai. Efektivitas akan diukur melalui tingkat penggunaan atau penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan yang dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut. Hubungan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan adalah kemudahan pemakai sistem informasi yang sesuai dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugasnya, akan memberikan dorongan untuk memanfaatkan teknologi sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja karyawan yang tinggi. Adanya kepercayaan dan kenyakinan pemanfaatan atas teknologi sistem informasi akuntansi bagi bagi pemakai. Pengukuran terhadap kepercayaan dapat dilihat melalui persepsi tentang manfaat teknologi sistem informasi akuntansi, kewenangan dalam menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi, dan karakteristik kepercayaan. Penerapan sistem informasi akuntasi merupakan kualitas dari kombinasi antara hardware dan software dalam suatu sistem informasi. Hal ini ditunjukan dengan performa suatu sistem yang menunjukan seberapa baik kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, dan prosedur dari suatu sistem informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan penggunanya.

Dalam perkembangan dimasa kini, persaingan bisnis semakin memanas. Perusahaan perlu mengatur strategi agar perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan hidup dan memajukan perusahaan agar tidak tertinggal dengan perusahaan pesaing. Kemajuan Teknologi Informasi mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Sistem informasi akuntansi juga menjadi bagian penting untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan mendukung daya saing dengan menyediakan informasi keuangan dan akuntansi bagi manajemen. keberhasilan dari teknologi maupun sistem informasi pada perusahaan memiliki hubungan erat terhadap sumber daya manusia pada perusahaan. Penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer juga memerlukan kesiapan dan kenyakinan tentunya akan muncul dampak positif dan juga negatif. Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan yang muncul karena kehadiran sistem informasi akuntansi berbasis komputer ini dibutuhkan juga sumber daya manusia yang terampil dalam bidang keuangan dan teknologi komputer. Perusahaan hendaknya menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dengan memberikan pelatihan di bidang ilmu akuntansi dan teknologi komputer. Selain itu, keberadaan sistem informasi berbasis komputer juga harus selalu dipantau dan di update keamanannya.

Abdul Kadir (2014) menegmukakan bahwa teknologi informasi mempunyai peranan yang besar seperti:

  • Teknologi informasi menggantikan peran manusia dalam melakukan otomasi terhadap tugas atau proses.
  • Teknologi informasi dapat memperkuat peran manusia, yaitu dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
  • Teknologi informasi juga berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.

Sutarman (2009) mengemukakan alasan penerapan maupun pengelolaan teknologi informasi menjadi salah satu bagian penting yaitu: meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen, pengaruh ekonomi internasional (globalisasi), perlunya waktu tangap (response time) yang lebih cepat, tekanan akibat dari persaingan bisnis. Kemajuan pesat teknologi informasi juga berpengaruh terhadap perkembangan dan aplikasi akuntansi. Adapun enam fungsi teknologi informasi akuntansi sebagai berikut:

  • Menangkap (Capture)
  • Suatu proses penangkapan data yang akan menjadi data masukan
  • Mengolah (Processing)
  • Mengkompilasikan catatan rinci, kemudian memproses data masukan yan diterima untuk menjadi informasi.
  • Menghasilkan (Generating)
  • Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna, seperti laporan, table, grafik dan lainnya
  • Menyimpan (Storage)
  • Merekam dan menyimpan data informasi dalam suatu media agar bisa digunakan untuk keperluan lainnya.
  • Mencari kembali (Retrival)
  • Menelusuri dan menyimpan kembali data informasi yang sudah tersimpan
  • Transmisi (Transmission)
  • Mengirim data informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain menggunakan jaringan komputer

Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kerja individu, yang berarti sistem informasi akuntansi memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan individu dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya. Dengan adanya sistem informasi ini akan membantu individu untuk meningkatkan kinerja. Jika perilaku tertentu selaras dengan perilaku sesungguhnya, maka teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja individu dan sebaliknya. Selain itu penggunaan teknologi informasi akuntansi juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja individu, yang berarti teknologi informasi yang digunakan berguna untuk mempermudah proses penyelesaian dimana makin besar suatu perusahaan, maka makin banyak tugas yang harus dilakukan. Maka dari itu peranan teknologi dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut secara langsung dapat mempengaruhi kinerja dan tetap terus dibutuhkan pengembangan baru untuk teknologi. Dalam hal ini efektivitas sistem informasi akuntansi dan teknologi informasi akuntansi saling berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja individu. Hal ini menunjukan bahwa sistem informasi memiliki peran yang penting dalam proses alur sebuah kegiatan ditunjang dengan teknologi informasi akan membuat proses yang diterapkan untuk pelaksanaan suatu kegiatan dalam alur kegiatan perusahaan menjadi lebih akurat dan lebih cepat. Dengan meningkatnya kebutuhan dalam menjalankan kegiatan perusahaan perlu dilakukan inovasi dan pengembangan-pengembangan terbaru baik dari sistem informasi maupun dari sisi teknologi informasi. Hal tersebut sangat berdampak positif dalam peningkatan kinerja individu, bahkan perusahaan melakukan pengembangan dengan mengadakan pelaihan untuk untuk setiap penerapan sistem informasi maupun teknologi yang baru agar lebih efektif untuk menyelesaikan segala tugas dan secara otomatis tujuan dari perusahaan akan dapat tercapai.

Citasi :

  • Apollo. (2023, Febuary 4). Filsafat Teknologi Mahatma Gandhi.
  • Lestiana, I. (2014). Role Of Mahatma Gandhi In The Persuit Of Values Based Human Satyagraha. p.3-12.
  • Lukiman, R. H. (2016 ). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi,Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi,Kepercayaan Atas Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individu Karyawan . Journal Ultima Accounting , 8(2): 47-50.
  • Natalia Paranon, C. J. (2019). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi . Journal Akuntansi Netral, 2(1): 183-184.
  • Pratama, B. (2017). Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Melalui Pemanfaatan Teknologi Pada PT.Prodia Diacrolaboratories . Journal STEI Ekonomi , 26(1): 18-21.
  • Syaharman. (2020). Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Mengambil Keputusan Manajemen Pada PT Walet Sulisindo . Journal Bisnis , 3(2): 186-188.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun