Seiring beranjak dewasa Mohandas Karamchand Gandhi mulai tertarik untuk menjadi dokter, dan ingin belajar tentang kedokteran setelah meyelesaikan sekolah, Namun ayahnya berharap dia menjadi Menteri utama. Pada tahun 1888 Gandhi memutuskan untuk mengambil Pendidikan dan belajar hukum di London sesuai dengan permintaan ayahnya. Gandhi menjadi salah satu pemuda yang beruntung bisa belajar disana.Â
Namun selama belajar disana Gandhi mengalami kesulitan beradaptasi dengan transisi ke budaya barat karena religiusitasnya ditambah lagi ibunya yang khawatir akan menjerumuskannya ke dalam kebiasaan gaya hidup barat yang kurang bermoral. Dari segi Pendidikan Gandhi mendapatkan pengalaman bisa terlibat pada Gerakan vegetarian dan berhubungan dengan Theosophical Society yang berdiri di tahun 1975 sehingga mendorong minatnya pada agama.Â
Gandhi berhasil menjadi lulusan Fakultas Hukum University College, London dengan sukses menjadi pengacara di tahun 1891 dan Kembali ke India bekerja selama dua tahun sebagai pengacara dengan membuka praktik di Bombay,namun praktik Gandhi mengalami hambatan dan tidak begitu berhasil dengan yang diharapkan. Gandhi lantas berangkat ke Durban, Afrika Selatan pada tahun 1893 bekerja untuk sebuah biro hukum India. Perjalanannya ke Afrika Selatan mendapatkan dirinya dan kawan sebangsanya diperlakukan sebagai ras yang lebih rendah atau mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid oleh orang kulit putih Afrika Selatan.
Dari pengalaman semacam itu membangkitkan semangatnya untuk memperjuangkan keadilan sosialnya. Gandhi pun segera terlibat dalam perjuangan hak-hak warga India di Afrika Selatan dan dia memutuskan tinggal lebih lama disana untuk mendukung minoritas orang India dalam perjuangan mereka untuk hak-hak sipil mereka. Gandhi tinggal di Afrika Selatan sampai tahun 1914 dan memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut dengan membentuk sebuah Gerakan non kekerasan.Â
Gandhi baru kembali ke India setelah beberapa tuntutan warga India dikabulkan oleh pemerintah Afrika Selatan. Kemudian Ketika dia mulai Kembali ke India, Gandhi segera terjun ke lapangan yang lebih rumit, yaitu perjuangan India untuk menuntut otonomi. Gandhi menerapkan Satyagraha dan mengkampanyekan perlawanan pasif terhadap Inggris.Â
Satyagraha pun diterima dengan antusias yang luas di seluruh India dan mendapatkan banyak pengikut. Gandhi pun disambut dengan riuh bagaikan pahlawan di India, karena apa yang dilakukannya di Afrika Selatan sudah tersebar ke dunia Internasional. Kemudian Gandhi dikenal sebagai pemimpin Gerakan pembebasan nasional yang berjuang meraih kemerdekaan dan kebebasan dari belenggu kekuasaan kolonial Inggris. Sehingga dalam hal ini pada tahun 1947 kemerdekaan India berhasil di deklarasikan.Â
Adapun perjuangan yang Gandhi lakukan di sini, seperti memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, memperjuangkan hak asasi manusia, memperjuangkan hak-hak rakyat miskin, berjuang untuk rekonsiliasi antara umat muslim dan umat Hindu, dan melawan ekploitasi kolonial. Gandhi menganut agama Hindu sepanjang hidupnya namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama lain termasuk islam dan Kristen. Mahatma Gandhi selalu bersemangat menganjurkan untuk saling bertoleransi beragama.Â
Seperti halnya dia menyatakan bahwa seluruh agama memiliki jalan yang berbeda, namun semua agama bersatu di titik yang sama. Karena memang pada akhirnya kita semua umat beragama akan mencapai tujuan yang sama. Diakhiri dengan wafatnya Mahatma Gandhi tanggal 30 Januari 1948 di New Delhi.
Pada tingkatan yang tinggi manusia akan melebur dan menyatu dengan tuhan. Tuhan menjadi penguasa dengan mengatur segalanya yang ada di semesta ini. Maka nikmatilah semua pemberian tuhan kepadamu. Melalui pemikiran Mahatma Gandhi bahwa sepanjang manusia masih berada di dalam badan jarak antara manusia dengan tuhan masih ada.
Adanya kegelisahan yang mendalam dari Mahatma Gandhi akan ketidaksempurnaan manusia yang bisa melakukan kesalahan. Berdasarkan kondisi dan situasi di dunia ini yang dihuni oleh berbagai macam bentuk dan karakter manusia. Adanya perbedaan ras, suku, agama, kesetaraan sosial, serta sifat dan perilaku dari masing-masing individual manusia dan berbagai macam kelompok, pola pikir yang unik serta kompleks. Dalam hal ini pemikiran Mahatma Gandhi akan merujuk pada teknologi.
Mahatma Gandhi ini seorang pemimpin ideologis yang berasal dari India, yang sering sekali dianggap sebagai pencipta adanya pendekatan teknologi tepat guna. Meskipun di masa itu Gandhi belum memberikan nama terkait konsep teknologi tepat guna, namun Gandhi sudah mulai mengusahakan penggunaan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal dan Sebagian besar teknologi berbasis pedesaan bisa membantu desa-desa yang ada di India supaya menjadi lebih mandiri. Berdasarkan pemikirannya, Mahatma Gandhi tidak setuju dengan ide yang mengenai teknologi hanya menguntungkan sebagian orang kecil saja dengan mengorbankan sebagian besar dari yang lain, termasuk penerapan teknologi yang menyebabkan banyak pengurangan tenaga kerja dan lebih mementingkan untuk meningkatkan keuntungan (profit). Kemudian di tahun 1925 Gandhi mendirikan The All India Spinners Association dan di tahun 1935 Mahatma Gandhi memutuskan untuk pensiun dari dunia politik untuk membentuk The All India Village Industries Association. Kedua dari organisasi tersebut menempatkan fokusnya dalam teknologi berbasis pedesaan yang mirip dengan Gerakan teknologi tepat guna yang tumbuh pesat selama beberapa dekade setelahnya.