Mohon tunggu...
Bunga SyntyaClau
Bunga SyntyaClau Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Bersukacitalah dalam Segala Hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Ilmu Sejarah dan Sosiologi untuk Tetap Eksis di Era Masyarakat Digital

1 November 2022   20:17 Diperbarui: 1 November 2022   20:32 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai contoh, pemikiran - pemikiran sosiologi pada masa kini seringkali tidak dapat menganalisis fenomena masyarakat secara spesifik.

 Pemikiran atau paradigma lama dinilai kurang relevan untuk melihat fenomena masa kini. Menurut pemaparan Bapak Rachmad K. Dwi Susilo, MA. selaku Ketua program studi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang pada kuliah perdana mengungkapkan bahwa "Sosiologi perlu meninggalkan teori-teori lama karena lingkungan sosial masyarakat sudah mulai berubah. 

Jika terus menggunakan teori-teori lama maka sosiolog akan terjebak di masa lalu dan tidak bisa menafsirkan fenomena masyarakat terkini".

[2] Hal ini berarti diperlukan paradigma - paradigma terbarukan dalam ilmu sosiologi untuk dapat mengkaji fenomena masyarakat dengan lebih dalam dan relevan khususnya pada masa kini yang mana fenomena masyarakat semakin kompleks. Kemudian, ilmu sejarah pun sebagian besar hanya berkutat pada peristiwa lampau yang tidak memiliki perubahan materi dari waktu ke waktu. 

 Selain itu, tantangan untuk pelajaran sosiologi pun dapat disebabkan oleh diberlakukan kurikulum prototype. Sebagaimana dikutip dari medcom.id, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) menjelaskan bahwa akan melepas sekat-sekat antara jurusan IPA, IPS dan Bahasa di jenjang pendidikan SMA, utamanya kelas 11 dan 12.

Dalam hal penerapannya, maka siswa dapat bebas memilih mata pelajaran yang diminati meskipun campuran dari penggolongan IPA dan IPS. Contohnya yaitu siswa dapat memilih pelajaran ekonomi, fisika, dan geografi secara bersamaan.

Hal ini tentunya berdampak baik sebagai bentuk penerapan demokrasi pendidikan dalam hal kebebasan memilih mata pelajaran yang diinginkan. Namun ini juga bisa menjadi tantangan bagi pelajaran sosiologi, manakala hanya sedikit siswa yang memilih untuk mengambil mata pelajaran sosiologi sebagai mata pelajaran yang akan ia pelajari. 

Dalam hal ini, jika siswa menganggap mata pelajaran sosiologi terlalu sulit dan membosankan maka bukan tidak mungkin pelajaran sosiologi di SMA akan terhapuskan dan tergantikan oleh pelajaran lain. Hal ini dapat terjadi jika pelajaran sosiologi hanya diminati oleh sedikit siswa.

Tantangan yang terjadi untuk ilmu sejarah dan sosiologi dapat dikaji menggunakan teori sistem sosial yang dibawakan oleh Talcott Parson. Menurut teori fungsionalis ini masyarakat adalah "suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam kesimbangan. 

Talcott Parsons terkenal dengan empat imperatif fungsional yaitu skema AGIL. Adaptation (adaptasi), sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Artinya sebuah sistem yang ada pada masyarakat tersebut harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan tersebut dengan kebutuhannya.

Goal Attainment (Pencapaian Tujuan), Sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun