"Memang iya. Kamu sendiri juga kelihatannya ada masalah, dari tadi makan dan minum sambil bengong."
"Jujur saja aku lagi pusing dengan dengan tugas yang diberikan oleh dosen, apalagi besok harus dikumpul sedangkan aku baru mengerjakan sebagian. Aku pesimis besok bisa selesai."
Orang itu cuma manggut manggut dan tersenyum tipis. Kembali mereka terdiam. Nampaknya orang itu agak pendiam dan tidak ada inisiatif memulai sebuah pembicaraan, pikir Maya. Sebaiknya aku saja yang memulainya.
"Sepertinya kita pernah bertemu ya"
"Oh yaa," orang itu mengangkat kedua alisnya.
"Bener deh. Kalau tidak salah sebulan atau lebih kita pernah bertemu di Gramedia."
Orang itu mengerutkan keningnya nampaknya sedang mengingat ingat sesuatu dan kemudian memandang kearah Maya.
"Ingat ga?" tanya Maya. Nampaknya ia masih belum ingat kejadian di toko buku dulu.
"Kalau belum ingat akan ku bantu."
kemudian Maya mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada orang itu.
"Oh itu kamu ya. Maaf ya aku agak kasar waktu itu."
"Ah ga apa apa. Aku juga udah lupa kok."
"Kamu kuliah disini?" orang itu nanya ke Maya.
"Lha iya, memangnya aku ngapain ada disini?"
Orang itu cuma senyum senyum menyadari pertanyaan bodohnya. Hening sejenak.