Mohon tunggu...
Mawarni
Mawarni Mohon Tunggu... -

:D

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Prahara Cinta (Part 2)

28 Februari 2015   21:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:21 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14123865841808198432

Gambar: www.portalnovel.blogspot.com


Ruang perpustakaan itu cukup sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang sedang membaca atau membuat catatan. Maya membolak balik buku leteratur yang baru saja diambilnya dari sebuah rak. Disampingnya juga terlihat beberapa tumpukan buku leteratur yang berserakan. Tugas dari dosen yang harus segera dikerjakan. Dengan cermat Maya membaca buku yang ada dihadapannya dan kadang kadang membuat catatan yang dianggap penting dan ada hubungan dengan tugas yang akan ia kerjakan. Tugas kali ini cukup berat karena harus dikerjakan sendiri. Biasanya dosen memberikan tugas kelompok dan Maya menerima hasil akhirnya saja. Tapi untuk kali ini tugas dikerjakan sendiri sendiri dan mau tidak mau ia harus mengerjakannya dan besok pagi harus selesai dan diserahkan kepada Dosen. Padahal peper ini baru setengahnya saja yang ia kerjakan. Nampaknya harus begadang malam ini atau mencari bantuan begitulah yang terbersit dibenak Maya. Kepalanya pusing membaca buku buku leteratur yang isinya cukup berat itu. Sudah hampir empat jam ia berada diperpustakaan dan itu membuat kepalanya mau pecah berantakan. Akhirnya Maya menyerah, dikembalikannya buku buku yang menumpuk ke raknya masing masing.
Dengan langkah gontai ia meninggalkan ruang perpustakaan dan menuju kantin. Tenggerokannya kering dan perlu dibasahi dengan minuman dingin dan menyegarkan. Disamping itu otaknya yang hampir meleleh juga perlu diberi penyegaran, siapa tahu setelah adem otaknya bisa dipakai lagi. Kantin lagi rame ramenya, hampir semua meja terisi penuh. Beruntung masih ada satu meja di pojokan sana dan kesanalah Maya melangkah. Ia memesan es jeruk dan siomai dan kemudian makan sambil pikirannya mengembara kemana mana. Tenggelam dalam lamunan sehingga suasana dan riuh rendah dan lalu lalang orang orang disekitarnya tak ia perhatikan. Tanpa disadari oleh Maya, seseorang telah duduk di depannya. Orang itu duduk begitu saja tanpa berkata apa apa. Maya agak kesal juga sama itu orang, seharusnya minta ijin dulu kek atau apalah sebagai basa basi atau kesopanan. Tapi sudah lah, tiap orang mempunyai tabiatnya masing masing. Lagi pula ia sudah hampir selesai juga. Maya bangkit dari duduknya dan sekilas diliriknya orang yang ada di depannya itu dan secepat itu pula ia kembali duduk di kursinya.


Orang itu tetap asyik mengaduk aduk minumannya tanpa peduli dengan Maya yang ada di depannya, entah menyadari atau tidak gerakan yang dilakukan oleh Maya tadi.

"Hai," Maya membuka percakapan.

"Hai juga," balas orang itu sambil menatap Maya sekilas. Orang itu kembali asyik mengaduk aduk minumannya. Cuek sekali pikir Maya. Beberapa saat mereka terdiam dengan pikiran masing masing.

"Sepertinya ada masalah," terdengar kembali suara Maya.

"A..a.. apa," orang itu tegagap. Tak menyangka Maya bersuara dan mengajukan pertanyaan yang mungkin agak pribadi.

"Iya, dari tadi aku lihat kamu itu melamun dan asyik mengaduk aduk minuman," kejar Maya.

"Yah namanya juga makhluk hidup pastilah sedikit banya ada masalah."

"Oh begitu??"

"Memang iya. Kamu sendiri juga kelihatannya ada masalah, dari tadi makan dan minum sambil bengong."

"Jujur saja aku lagi pusing dengan dengan tugas yang diberikan oleh dosen, apalagi besok harus dikumpul sedangkan aku baru mengerjakan sebagian. Aku pesimis besok bisa selesai."
Orang itu cuma manggut manggut dan tersenyum tipis. Kembali mereka terdiam. Nampaknya orang itu agak pendiam dan tidak ada inisiatif memulai sebuah pembicaraan, pikir Maya. Sebaiknya aku saja yang memulainya.

"Sepertinya kita pernah bertemu ya"

"Oh yaa," orang itu mengangkat kedua alisnya.

"Bener deh. Kalau tidak salah sebulan atau lebih kita pernah bertemu di Gramedia."
Orang itu mengerutkan keningnya nampaknya sedang mengingat ingat sesuatu dan kemudian memandang kearah Maya.


"Ingat ga?" tanya Maya. Nampaknya ia masih belum ingat kejadian di toko buku dulu.

"Kalau belum ingat akan ku bantu."
kemudian Maya mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada orang itu.

"Oh itu kamu ya. Maaf ya aku agak kasar waktu itu."

"Ah ga apa apa. Aku juga udah lupa kok."

"Kamu kuliah disini?" orang itu nanya ke Maya.

"Lha iya, memangnya aku ngapain ada disini?"
Orang itu cuma senyum senyum menyadari pertanyaan bodohnya. Hening sejenak.

"Eh dari tadi kita ngobrol ngobrol tapi ga tau namanya. Aku Maya, situ siapa?"
Maya mengambil inisiatif.

"Aku Baskoro, panggil aja Bas."

"Oh ya, Mas Bas ini sudah tingkatan akhir ya?"

"Yah begitulah. Sudah mau skripsi."

"Habis ini mau kemana?"

"Maksudnya?"

"Maksud Maya, kalau Mas Bas tidak ada mata kuliah atau ada keperluan lain Maya minta tolong sama Mas Bas."

"Minta tolong apa nih?"

"Bantuin Maya nyelesaian tugas Pak Tristan."

"Ya kalau aku bisa pasti akan ku bantu."

"Duh makasih yaa, Mas Bas Baik deh."

Maya bersorak di dalam hati, keinginan untuk bertemu dan berkenalan dengan cowok yang menarik perhatiannya ternyata selama berminggu minggu tidak terduga tercapai juga pada hari ini, bahkan dengan sangat mudah dan kebetulan. Untuk selanjutnya ia akan membawa Baskoro kesegala urusannya. Misalnya saja minta ditemani beli buku atau novel, minta dibantu ini dan itu atau apa sajalah yang bisa melibatkan Baskoro dengan dirinya. Ya seperti permulaan ini, minta dibantu mengerjakan tugas dari Pak Tristan, untuk selanjutnya bisa dipikir pikir dan dirancang rancang. Yes, petualangan segera dimulai, ah betapa senangnya.

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun