Satu satu.... dua dua....
Air mata langit terus menetes
Menetes.... mengucur perlahan...
Basah sudah sembilan belas juniku
Aku tak lagi merenung tercenung....
Aku tak lagi merenung terkungkung....
Gairah nafsuku melonjak hingga ujung langit putih
Menembus dinding dinding keraguan
Mengiris iris sekat kelambu kelabu
Membuka tabir harapan
Agar kutahu.... bahwa aku mampu