Mohon tunggu...
Bunda Ayu Puspita
Bunda Ayu Puspita Mohon Tunggu... Lainnya - Konsultan Rumah Tangga Islami

Konsultan rumah tangga berbasis psikologi dan spiritual Islami. Menangani berbagai persoalan rumah tangga dan asmara klien dari sudut pandang psikologi, aura, dan Islam.

Selanjutnya

Tutup

Love

Sudah Merasa Menemukan Cinta Sejati? Lewati Dulu 5 Fase Ini!

9 Agustus 2021   09:51 Diperbarui: 15 Maret 2022   11:06 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana Anda semua, saya juga pernah merasakan jatuh cinta. Dan setiap orang pun demikian.

Namun, saya baru sadar, bahwa jatuh cinta dan cinta adalah dua hal yang berbeda - setidaknya setelah saya memahami 5 fase cinta dalam rumah tangga, yang disampaikan Pak Cah (Cahyadi Takariawan) dari teori Dawn J. Lipthrott, LCSW.

FASE PERTAMA, BULAN MADU

Fase pertama dalam rumah tangga tentu saja fase yang serba indah, sempurna, dan penuh romantisme.

Kita sering menyebutnya sebagai fase bulan madu.

Coba ingat kembali momen honey moon Anda .

Anda menatap mata suami atau istri Anda, saling tersenyum, bergandengan tangan dan berjalan berdua di bibir pantai sembari menikmati semilir angin yang menghembuskan "aroma surga dunia", dikelilingi berbagai pemandangan indah.

Segalanya seolah tanpa cela, serba sempurna, dan.... INDAH. Anda dan pasangan bawaannya ingin selalu bersama, tidak mau dipisah. Mulai dari aktivitas bangun tidur, entah itu mandi, sarapan, keluar rumah, jalan-jalan, sampai tidur lagi, rasa-rasanya hanya ingin bersamanya.

Di fase ini, kita yang masih muda sering 'tertipu' dengan beranggapan bahwa inilah cinta sejati, satu untuk selamanya, belahan jiwa, dan sebagainya.

Sebenarnya tidak ada yang salah ketika kita beranggapan demikian. Toh, anggapan positif bisa jadi doa.

Akan tetapi, setelah fase bulan madu yang berlangsung 3 - 6 bulan sampai setahun ini berakhir, kita akan masuk ke fase berikutnya, yaitu fase Penuh KonflikFASE KECEWA & KONFLIK

Di fase ini, kita dan pasangan mulai "kehabisan energi cinta". Yang tadinya meluap-luap penuh romansa, kini berangsur-angsur surut.

Ibarat gelombang air laut, inilah masa-masa surutnya.  (Dr. Thariq Kamal An-Nuaimi juga menyebut bahwa laki-laki dan perempuan punya siklus emosi ibarat gelombang laut).

Dan pada intinya, di fase ini, suami istri mulai berpikir realistis. Banyak pula pasutri yang mulai sama-sama "kelihatan sisi buruknya." Atau dalam bahasa yang lebih halus, "kelihatan watak aslinya".

Di sinilah, banyak sekali pasangan suami istri yang saling kecewa. Mendadak mereka mulai berpikir, "Lho, ternyata suamiku wataknya gampang marah." atau "Istriku ternyata orangnya cerewet dan susah dikasih tau." dan sebagainya.

Dan fakta di lapangan menunjukkan, kebanyakan pasutri gagal di fase ini. Mengapa gagal?

yang banyak sekali penyebabnya. Pertama, bisa jadi karena pasangannya mulai terlihat berbeda jauh dari yang dikenalnya sebelum menikah. Mentang-mentang sudah berada di zona nyaman, beberapa pasangan mulai bersikap seenaknya (menunjukkan sifat aslinya).

Kedua, bisa jadi suami istri sering berkonflik karena kurang ilmu tentang psikologi lawan jenis.

Karena tidak tahu bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda sama sekali, suami cenderung memperlakukan istrinya sebagaimana si suami ingin diperlakukan. Begitu juga sebaliknya. Istri memperlakukan suami seperti memperlakukan sesama perempuan.

Hasilnya bisa ditebak: salah paham, cekcok, dan pertengkaran seru. Inilah yang menjadi PR buat kita semua, termasuk semua pasangan, baik suami istri maupun yang belum menikah.

FASE MENGENAL DAN MEMAHAMI

Suami istri tadinya sering bertengkar karena 'energi cintanya' dalam kondisi low-bat.

Ditambah kurangnya pemahaman psikologis mengenai lawan jenis, mereka sering trial and error yang mengakibatkan 'pertengkaran rutin'.

Akan tetapi, dalam kondisi di mana keduanya mulai rasional dan tidak lagi bertumpu pada rasa cinta, di sinilah mereka mulai bisa mengenal dan memahami pasangannya secara objektif.

Bila di tahap awal tadi mereka mengenal pasangannya masih dengan dibalut bungkus cinta (sehingga kekurangan dan kelemahan tertutupi oleh perasaan), bagi yang berhasil mencapai fase ketiga ini, suami istri mulai mengenali pasangannya tanpa embel-embel cinta.

Suami istri mulai memahami pasangannya dan mulai menerima kenyataan, "inilah suamiku", "inilah istriku" dan mulai mencari cara untuk mengatasi persoalan yang mungkin timbul.

Suami istri mulai berusaha mengenal dan memahami satu sama lain, dengan bertumpu pada pengetahuan mengenai karakter, tabiat, dan watak lawan jenis, dan juga informasi-informasi dan pengetahuan yang tepat, entah itu dari sosmed, seminar, buku, dll,.

FASE TRANFORMASI 

Setelah mulai saling mengenal dan memahami satu sama lain secara objektif, ditambah dengan bekal pengetahuan, informasi, dan ilmu tentang lawan jenis dan pernikahan yang baik, pasutri kini mulai menyesuaikan diri satu sama lain.

Suami istri sudah bisa saling menyesuaikan - apa yang disukai pasangan, apa yang membuatnya marah, apa yang membut moodnya naik, siapa teman-teman dekatnya, apa aktivitas kesukaannya, dan sebagianya.

Di tahap ini, semakin cepat mereka beradaptasi, semakin mudah untuk menggapai keharmonisan, sekaligus mencegah pertengkaran yang tidak perlu.

FASE FINAL: REAL LOVE

Inilah yang diimpi-impikan setiap pasangan, yaitu kesatuan chemistry, penyatuan jiwa, dan dan ikatan batin yang kuat mengakar.

Di fase ini, pasangan suami istri akan merasakan indahnya cinta seperti halnya yang mereka rasakan di fase bulan madu.

Sehari-harinya, rumah tangga mereka penuh dengan nuansa keceriaan, keintiman, kegembiraan, dan kebahagiaan.

Hanya saja, 'gelombang' emosi mereka lebih stabil di tahap ini. Sehingga, sudah tidak lagi ada pertengkaran atau konflik yang memang tidak perlu terjadi.

Ikatan cinta dua hati semakin kuat, bangunan rumah tangga semakin kokoh, dan dua jiwa telah melebur dalam satu chemistry.

Dalam ilmu spiritual aura, saya sering menyebutnya: aura suami istri sudah selaras.

Nah, bagaimana dengan Anda? Sudah sampai di fase keberapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun