Ditambah kurangnya pemahaman psikologis mengenai lawan jenis, mereka sering trial and error yang mengakibatkan 'pertengkaran rutin'.
Akan tetapi, dalam kondisi di mana keduanya mulai rasional dan tidak lagi bertumpu pada rasa cinta, di sinilah mereka mulai bisa mengenal dan memahami pasangannya secara objektif.
Bila di tahap awal tadi mereka mengenal pasangannya masih dengan dibalut bungkus cinta (sehingga kekurangan dan kelemahan tertutupi oleh perasaan), bagi yang berhasil mencapai fase ketiga ini, suami istri mulai mengenali pasangannya tanpa embel-embel cinta.
Suami istri mulai memahami pasangannya dan mulai menerima kenyataan, "inilah suamiku", "inilah istriku" dan mulai mencari cara untuk mengatasi persoalan yang mungkin timbul.
Suami istri mulai berusaha mengenal dan memahami satu sama lain, dengan bertumpu pada pengetahuan mengenai karakter, tabiat, dan watak lawan jenis, dan juga informasi-informasi dan pengetahuan yang tepat, entah itu dari sosmed, seminar, buku, dll,.
FASE TRANFORMASIÂ
Setelah mulai saling mengenal dan memahami satu sama lain secara objektif, ditambah dengan bekal pengetahuan, informasi, dan ilmu tentang lawan jenis dan pernikahan yang baik, pasutri kini mulai menyesuaikan diri satu sama lain.
Suami istri sudah bisa saling menyesuaikan - apa yang disukai pasangan, apa yang membuatnya marah, apa yang membut moodnya naik, siapa teman-teman dekatnya, apa aktivitas kesukaannya, dan sebagianya.
Di tahap ini, semakin cepat mereka beradaptasi, semakin mudah untuk menggapai keharmonisan, sekaligus mencegah pertengkaran yang tidak perlu.
FASE FINAL: REAL LOVE
Inilah yang diimpi-impikan setiap pasangan, yaitu kesatuan chemistry, penyatuan jiwa, dan dan ikatan batin yang kuat mengakar.